Alasan PBB Sebut Perlakuan Taliban ke Perempuan Gender Apartheid, Aturan yang Diskriminatif

Reporter

Tempo.co

Rabu, 21 Juni 2023 14:07 WIB

Seorang mahasiswi Afghanistan berdiri di depan gerbang masuk Universitas Kabul yang dijaga oleh pasukan Taliban di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Menteri Pendidikan Tinggi Taliban dikabarkan kembali melarang perempuan masuk universitas. REUTERS/Ali Khara

Peraturan Taliban terus batasi hak perempuan

Advertising
Advertising

Berbagai macam peraturan Taliban yang dikeluarkan sejak mereka berkuasa di Afghanistan pada bulan Agustus 2021 telah secara serius membatasi hak-hak perempuan dan gadis-gadis serta menyempitkan setiap aspek kehidupan mereka, kata para pakar PBB seperti dikutip United Nations Human Rights.

"Perempuan dan gadis di Afghanistan mengalami diskriminasi yang parah yang mungkin dianggap sebagai penganiayaan gender - kejahatan terhadap kemanusiaan - dan dapat dikarakterisasi sebagai apartheid gender, karena pihak berwenang de facto terlihat mengatur dengan diskriminasi sistemik dengan tujuan untuk memperhamba perempuan dan gadis menjadi penghamba total," kata para pakar.

Dalam laporan bersama oleh Pelapor Khusus tentang situasi hak asasi manusia di Afghanistan dan Kelompok Kerja tentang diskriminasi terhadap perempuan dan gadis yang disampaikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB, para pakar Richard Bennett dan Dorothy Estrada-Tanck mengatakan penderitaan perempuan dan gadis di negara itu adalah yang terburuk di dunia.

Laporan tersebut menyerukan kepada pihak berwenang de facto untuk menghormati dan mengembalikan hak asasi manusia perempuan dan gadis serta mendesak perhatian yang lebih besar dari masyarakat internasional dan PBB terhadap diskriminasi yang meluas terhadap perempuan dan gadis di Afghanistan.

Para pakar PBB melakukan perjalanan ke Afghanistan dari 27 April hingga 4 Mei dan mengunjungi Kabul dan Mazar-e-Sharif. Mereka bertemu dengan perempuan dan laki-laki Afghanistan di berbagai sektor, perwakilan lembaga PBB, LSM internasional, dan pejabat de facto di tingkat pusat dan provinsi.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

23 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

5 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

8 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

12 hari lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

16 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

16 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

20 hari lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

22 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

32 hari lalu

Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

University of Southern California (USC) di Amerika Serikat membatalkan pidato wisuda oleh seorang mahasiswi berprestasi pro-Palestina dengan alasan keamanan.

Baca Selengkapnya