Setidaknya 79 Tenggelam, Ratusan Imigran Hilang dalam Kecelakaan Kapal di Yunani

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 15 Juni 2023 07:23 WIB

Foto selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh Hellenic Coast Guard menunjukkan para migran di atas kapal selama operasi penyelamatan, sebelum kapal mereka terbalik di laut lepas, lepas pantai Yunani, 14 Juni 2023. Hellenic Coast Guard/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 79 imigran tenggelam Rabu pagi, 14 Juli 2023, dan ratusan lainnya masih hilang dan dikhawatirkan tewas setelah perahu mereka yang kelebihan muatan terbaik dan tenggelam di laut terbuka dekat Yunani, dalam salah satu bencana kecelakaan kapal paling mematikan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara pencarian yang melelahkan untuk para penyintas berlanjut, sebuah yayasan yang mendukung penyelamatan Eropa meyakini sekitar 750 orang berada di kapal yang memiliki panjang 20-30 m. Badan migrasi PBB memperkirakan 400 orang, sementara Yunani menolak berspekulasi tentang jumlah penumpang.

Hingga tengah hari, 104 orang telah diselamatkan. Sebuah laporan media mengatakan perahu tersebut meninggalkan Libya, dan seorang pejabat kementerian perkapalan yang tidak ingin disebut namanya mengatakan sebagian besar penumpang berasal dari Mesir, Suriah dan Pakistan.

Operasi pencarian dan penyelamatan akan berlanjut sepanjang malam, dengan pesawat militer mengerahkan suar untuk menerangi perairan Mediterania di sekitar lokasi bangkai kapal sekitar 80 km barat daya kota pesisir Yunani selatan Pylos.

Para penyintas dibawa ke pelabuhan Yunani Kalamata dekat Pylos. Dengan berselimut, mereka beristirahat di kasur di gudang penampungan, dan kementerian migrasi diharapkan memindahkan mereka ke kamp di luar Athena.

Advertising
Advertising

Kapal karam itu adalah yang paling mematikan di Yunani dalam beberapa tahun. Pada Februari, 96 orang tewas ketika perahu kayu mereka menabrak batu di pantai Calabria, Italia, saat badai.

Pemerintahan sementara Yunani, yang berkuasa antara pemilihan yang tidak meyakinkan pada 21 Mei dan pemilihan baru pada 25 Juni, mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

<!--more-->

Para Imigran Berjejal di Geladak

Televisi milik pemerintah Yunani ERT mengatakan kapal itu sedang dalam perjalanan ke Italia dari kota Tobruk di Libya, yang terletak di selatan pulau Kreta, Yunani. Pihak berwenang Yunani belum mengkonfirmasi pelabuhan keberangkatan kapal tersebut.

Alarm Phone, yang mengoperasikan jaringan trans-Eropa yang mendukung operasi penyelamatan, mengatakan menerima tanda peringatan dari orang-orang di atas kapal yang ketakutan di lepas pantai Yunani pada Selasa malam, dengan kontak yang tidak menentu setelah itu.

"Menurut mereka, ada 750 orang di dalamnya... Kami sekarang mendengar laporan tentang kapal karam dan ketakutan itu benar," katanya di Twitter.

Juru bicara penjaga pantai Yunani Nikos Alexiou, berbicara kepada TV MEGA Yunani, mengatakan pihak berwenang tidak tahu berapa banyak yang berada di kapal, terutama di bawah geladak, tetapi dilaporkan berjejalan. "...Terlalu banyak orang di geladak luar. Penuh," katanya.

Penjaga pantai Yunani mengatakan, badan perbatasan UE, Frontex, pertama kali melihat kapal itu pada Selasa di perairan internasional barat daya Pylos, dan otoritas Italia kemudian memberi tahu Yunani tentang keberadaan kapal itu.

Alarm Phone mengatakan telah memberi tahu pemerintah Yunani, Frontex dan divisi Yunani dari badan pengungsi PBB UNHCR pada Selasa sore.

Badan amal tersebut mengatakan tak lama setelah itu, mereka berbicara dengan orang-orang di atas kapal yang mengatakan sang kapten telah meninggalkan kapal dengan perahu kecil dan meminta pertolongan.

Penjaga pantai Yunani melaporkan agen-agennya mendekati kapal dan memberikan bantuan. Tetapi para imigran yang berjejalan di geladak bagian luar “menolak bantuan dan mengatakan keinginan mereka untuk melanjutkan perjalanan”, menurut penjaga pantai.

Dari gambar-gambar udara yang dirilis oleh penjaga pantai, puluhan orang di geladak atas dan bawah kapal melihat ke atas dengan tangan-tangan menggapai.

Beberapa jam kemudian, kapal mulai berbelok dari satu sisi ke sisi lain sebelum terbalik sekitar pukul 2 pagi, Rabu, lalu tenggelam, kata seorang pejabat pemerintah.

REUTERS

Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Profil Jocelyn Chia hingga Kaisar Jepang ke Borobudur

Berita terkait

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

2 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

4 hari lalu

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

9 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

18 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

19 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

21 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

21 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya