PBB Khawatir atas Penahanan dalam Peringatan Tiananmen di Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Juni 2023 14:47 WIB

Petugas polisi membubarkan orang-orang di Victoria Park yang ditutup pada peringatan 33 tahun penumpasan demonstrasi pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing pada tahun 1989, di Hong Kong, China, 4 Juni 2022. REUTERS/Lam Yik

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin 5 Juni 2023 menyampaikan kekhawatiran atas penangkapan sejumlah warga dan aktivis di Hong Kong terkait dengan peringatan 34 tahun tragedi pembantaian Lapangan Tiananmen.

Pada Minggu, 4 Juni, polisi Hong Kong menangkap 23 orang karena dianggap melanggar kenyamanan publik. Seorang wanita berusia 53 tahun juga ditangkap karena menghalangi polisi pada peringatan kekerasan terhadap protes pro-demokrasi di Beijing pada pada 1989.

Ratusan polisi Hong Kong melakukan operasi pemeriksaan dan mengerahkan kendaraan lapis baja di dekat Victoria Park, tempat di mana peringatan biasa dilakukan.

Aktivis Hong Kong mengatakan tindakan polisi itu adalah bagian dari kampanye China untuk menghancurkan perbedaan pendapat di daerah yang dijanjikan kebebasan berkelanjutan selama 50 tahun di bawah model satu negara dua sistem. Ini ketika mantan penguasa kolonial Inggris mengembalikan Hong Kong ke China pada 1997.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia melalui akun Twitter-nya meminta otoritas Hong Kong untuk membebaskan siapapun yang ditangkap. Sebab, mereka sedang menjalankan kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China pada Minggu menyatakan bahwa Hong Kong sedang bergerak dari kekacauan menuju stabilitas dan kemakmuran di jalur yang benar dengan formula satu negara, dua sistem.

Juru bicara kementerian mengatakan pihak eksternal, termasuk Amerika Serikat, harus menegakkan hukum internasional dan menghentikan manipulasi politik sia-sia untuk menahan Hong Kong dari China.

Media Hong Kong RTHK mengatakan bahwa 23 orang yang ditangkap pada Minggu karena pelanggaran perdamaian dan ketertiban umum, tetapi tidak ditahan dan kemudian dibebaskan.

Pembatasan pidato dan protes publik di wilayah administratif Hong Kong telah melumpuhkan kegiatan penyalaan lilin masal menandai peringatan penumpasan Tiananmen. Namun kota-kota besar lainnya, seperti London, New York, Berlin dan Taipei, tetap memperingati tragedi berdarah tersebut.

Sementara itu Konsulat Kanada menulis di halaman Facebook-nya bahwa mereka bergabung dengan orang-orang Hong Kong dan seluruh dunia untuk memperingati tindakan kekerasan terhadap warga negara yang tidak bersenjata dan damai pada 4 Juni 1989, termasuk hak untuk berkumpul secara damai.

Pilihan Editor: Sejumlah Orang Ditahan di Hong Kong dalam Peringatan Penumpasan Tiananmen

REUTERS

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

7 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

17 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya