Lima Anggota Kelompok Militan Palestina Tewas di Perbatasan Lebanon-Suriah

Reporter

Terjemahan

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 31 Mei 2023 20:28 WIB

Pasukan tentara Lebanon berpatroli di atas bukit di antara kota perbatasan antara Lebanon dan Suriah, Arsal, 21 September 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Lima anggota Front Populer untuk kelompok militan Komando Umum Pembebasan Palestina (PFLP-GC) tewas dalam ledakan semalam di dekat perbatasan Lebanon dengan Suriah, sumber mengatakan kepada Reuters, Rabu, 31 Mei 2023. Kelompok tersebut menyalahkan Israel tetapi sumber keamanan membantah laporan tersebut.

Seorang sumber Israel mengatakan kepada Reuters bahwa militer Israel tidak terlibat dalam ledakan di perbatasan Suriah-Lebanon dan tentara Lebanon menolak berkomentar.

Sebuah pernyataan PFLP-GC pada Rabu mengatakan lima anggotanya tewas dalam serangan udara Israel di sebuah lokasi yang dikendalikan oleh kelompok tersebut di dekat perbatasan. Juru bicara kelompok itu di Damaskus, Anwar Raja, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan Israel di kota Qusaya di Lebanon telah menewaskan lima anggota, termasuk pejuang, dan melukai 10 lainnya.

Seorang perwakilan PFLP-GC di Lebanon Abu Kifah Ghazi mengatakan pesawat telah terdengar di atas posisi kelompok itu sepanjang malam.

Tetapi satu sumber keamanan Palestina dan satu sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa kematian itu akibat ledakan bahan peledak dan amunisi saat anggota PFLP-GC memindahkan mereka.

Advertising
Advertising

Sumber keamanan Lebanon kedua mengatakan dia tidak dapat memastikan ledakan itu adalah hasil dari serangan Israel.

Militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak mengomentari laporan di media asing.

Kelompok ini didirikan pada 1968 setelah berpisah dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina dengan nama yang sama.

Ia memiliki hubungan dekat dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dan mempertahankan kehadiran kecil di kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Pendirinya, Ahmed Jibril, berbasis di Damaskus hingga meninggal pada 2021.

Pada tahun-tahun awalnya, PFLP-GC melakukan puluhan serangan di Timur Tengah dan Eropa, termasuk pengeboman pesawat, penculikan, dan bom surat, dan merupakan salah satu kelompok pertama yang menggunakan regu bunuh diri.

REUTERS

Pilihan Editor: Xi Jinping Kebut Modernisasi Sistem Keamanan Nasional Cina

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

5 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

6 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

8 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

9 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

11 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

12 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

13 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

15 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

15 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya