Bola Ahmed Tinubu Dilantik Jadi Presiden Nigeria

Reporter

Tempo.co

Rabu, 31 Mei 2023 10:00 WIB

Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu di Abuja, Nigeria, 29 Mei 2023. REUTERS/Temilade Adelaja

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Nigeria yang baru Bola Ahmed Tinubu pada Senin, 29 Mei 2023, dilantik sumpah jabatan sebagai orang nomor satu di Nigeria. Pelantikan Tinubu tetap dilakukan meski ada seruan untuk membatalkan hasil pemilu pada Februari 2023.

Dalam pidato pertamanya, Tinubu menyerukan agar demokrasi di Nigeria dilestarikan dan dikembangkan. Dia pun menyebut pemerintahan yang demokratis sebagai kunci penggerak reformasi, yang pada akhirnya membuka potensi bangsa.

“Pemerintahan kami akan memerintah atas nama Anda (rakyat Nigeria), namun tidak pernah mengatur Anda. Kita akan berkonsultasi dan berdialog, tidak akan pernah mendikte,” kata Tinubu.

Advertising
Advertising

Pidato Presiden Tinubu itu pun dikomentari oleh Juru bicara Free Nigerian Movement Moses Ogidi Paul. Dia menyebut saat ini banyak harapan pada Tinubu untuk bisa menyatukan warga Nigeria baik secara regional maupun budaya.

“Ada banyak yang diharapkan kalau presiden Nigeria yang baru mau bekerja sama dengan masyarakat, menyatukan masyarakat dan berkolaborasi lagi,” kata Paul.

Sedangkan Juru bicara dari kubu oposisi Partai Buruh, Yunusa Tanko, mengingatkan kembali ada sejumlah kasus di pengadilan terkait dugaan kecurangan pemilu yang masih dalam pertimbangan. Lembaga peradilan di Nigeria diharapkan Tanko bisa menjalankan tugasnya dan keadilan ditegakkan sehingga warga pun bisa berkesimpulan kalau demokrasi sudah berada dijalan yang benar.

Pada Senin, 29 Mei 2023, Muhammadu Buhari akan menyerahkan tongkat kekuasaan pada Bola Ahmed Tinubu, 71 tahun, yang terpilih sebagai Presiden Nigeria yang baru dalam pemilu Februari 2023 kendati kubu oposisi mengklaim kemenangan itu karena pemilu telah dicurangi. Nigeria adalah negara paling padat penduduknya di Benua Afrika.

Pemerintahan Presiden Tinubu saat ini diwarisi tugas untuk menghentikan pemberontakan yang sudah berkecamuk selama 14 tahun di timur laut Nigeria. Pemberontakan di wilayah itu telah menewaskan 40 ribu orang dan 2 juta orang terlantar.

Banyak pengamat dan analis melihat mantan Presiden Buhari meninggalkan jabatannya dalam kondisi penuh kekecewaan. Nigeria, yang menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Afrika, terperosok dalam krisis ekonomi yang serius. Inflasi di Nigeria menyentuh dua digit, utang membengkak, kemiskinan dan pengangguran serta krisis keamanan dengan kekerasan yang meraja-lela yang dilakukan oleh kelompok teroris dan kelompok kriminal yang melakukan pembunuhan massal serta penculikan.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Disebut Bakal Setujui Pemilu Sistem Proporsional Tertutup, Apa Wewenang Mahkamah Konstitusi (MK)?

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

1 hari lalu

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

Partai Komunis Vietnam menunjuk Kepala kepolisian To Lam sebagai presiden Vietnam yang baru lewat sebuah perombakan kepemimpinan secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

2 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

2 hari lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

3 hari lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

5 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

6 hari lalu

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

8 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

8 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

9 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

9 hari lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya