Perahu Pembawa 500 Migran Hilang di Laut Mediterania

Reporter

Tempo.co

Minggu, 28 Mei 2023 14:30 WIB

Para migran di kapal kayu yang penuh sesak menunggu penyelamatan oleh kapal penyelamat migran di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Menurut saksi mata, kapal itu sudah kemasukan air dan mesinnya tidak berfungsi. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perahu yang membawa sekitar 500 migran dari sejumlah wilayah pantai Libya hilang di tengah Laut Mediterania. Alarm Phone yakni sebuah LSM, pada Jumat, 26 Mei 2023, mengkonfirmasi menerima panggilan darurat dari perahu tersebut.

Alarm Phone mengungkap perahu naas pembawa ratusan migran itu hilang pada Rabu pagi 24 Mei 2023. Dalam perahu itu, setidaknya ada satu penumpang bayi dan ibu hamil.

Sejumlah LSM lainnya juga mengkonfirmasi hilangnya perahu tersebut. Alarm Phone menjelaskan perahu tersebut tanpa mesin dan terapung-apung di tengah laut lepas sekitar 200 mil dari pelabuhan Benghazi, Libya dan lebih dari 250 mil jauhnya dari Malta dan Pulau Sicily Italia.

Advertising
Advertising

LSM asal Italia Life Support and Ocean Viking mengungkap telah berusaha mencari perahu yang hilang tersebut selama 24 jam, namun tidak menemukan tanda – tanda ataupun bangkai kapal. Flavio Di Giacomo, Juru bicara International Organisation for Migration (IOM), mengunggah di Twitter pada Jumat sore, 26 Mei 2023, kalau sekitar 500 migran telah dinyatakan hilang saat hendak putar balik ke Libya.

“Harus ditegaskan kembali kalau Libya telah menjadi sebuah pelabuhan yang tidak aman, di mana para migran seharusnya tidak di bawa ke sana,” tulis Di Giacomo.

PBB memperkirakan 300 migran telah meninggal di Mediterania tengah sepanjang tahun ini. Jaksa di Italia sedang melakukan penyelidikan apakah otoritas Italia seharusnya berbuat lebih banyak untuk mencegah bencana tersebut. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menolak anggapan tidak berbuat banyak dan sepenuhnya menyalahkan para penyelundup manusia.

Kabinet Meloni ingin menerapkan hukuman penjara lebih keras kepada penyelundup manusia dan berjanji membuka saluran bagi migran legal. Tahun lalu, otoritas Italia menindak sejumlah kapal penyelamat dari gerakan amal dengan menuduh mereka bertindak sebagai layanan transportasi bagi para migran.

Kebijakan tersebut berhasil menurunkan secara tajam jumlah kapal penyelamat yang berpatroli di lepas pantai Afrika Utara, dimana sebagian besar migran mengawali perjalanan mereka. Meski demikian, jumlah keberangkatan tetap meningkat secara dramatis.

Sekitar 17.000 migran berhasil mencapai Italia dengan kapal tahun ini. Jumlahnya meningkat tajam dibandingkan 6.000 orang para periode yang sama tahun lalu.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor:Jet Tempur F-35B Gagal Terbang dan Nyemplung ke Laut, Lupa Lepas Tutup Mesin?

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

14 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

15 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

23 hari lalu

Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

Wisatawan di Ancol saat musim liburan tembus 100 ribu, tetapi yang naik perahu wisata tak banyak

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

29 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

33 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Jembatan Ambruk di Baltimore AS, Korban Hilang Jadi 20 Orang

41 hari lalu

Jembatan Ambruk di Baltimore AS, Korban Hilang Jadi 20 Orang

Tim penyelamat masih mencari sebanyak hampir 20 orang di Sungai Patapsco setelah Jembatan Francis Scott Key di Kota Baltimore, Amerika Serikat ambruk

Baca Selengkapnya

Jembatan Baltimore AS Ambruk setelah Ditabrak Kapal Kargo, 7 Orang dalam Pencarian

41 hari lalu

Jembatan Baltimore AS Ambruk setelah Ditabrak Kapal Kargo, 7 Orang dalam Pencarian

Jembatan Francis Scott Key sepanjang 2,57 kilometer di Kota Baltimore, Maryland, Amerika Serikat ambruk setelah ditabrak kapal kargo asal Singapura

Baca Selengkapnya

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

44 hari lalu

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang

Baca Selengkapnya