Utusan Indonesia - Malaysia akan Kunjungi Brussel atas Kekhawatiran UU Deforestasi Uni Eropa

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 25 Mei 2023 14:00 WIB

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Misi gabungan Indonesia dan Malaysia, dua negara penghasil minyak sawit terbesar dunia, akan mengunjungi Brussel, markas Uni Eropa pada 30 - 31 Mei 2023. Tim ini menyuarakan kekhawatiran atas regulasi deforestasi yang mereka yakini akan berpengaruh pada petani kecil.

Parlemen Eropa menyetujui undang-undang deforestasi penting bulan lalu untuk melarang impor kopi, daging sapi, kedelai, dan komoditas lain ke Uni Eropa. Regulasi itu dikecualikan apabila perusahaan dapat memberikan informasi yang "dapat diverifikasi" bahwa produk tersebut tidak ditanam di lahan yang digunduli setelah 2020. Mereka yang melanggar akan menghadapi denda yang besar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 24 Mei 2023 menyatakan, peraturan European Union Deforestation Regulation (EUDR) ini dapat mengecualikan peran penting petani kecil dalam rantai pasokan global – gagal untuk mengakui signifikansi dan hak mereka.

“Kami ingin menekankan bahwa EUDR membebani petani kecil, karena mereka harus mematuhi prosedur administratif sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan regulasi tersebut,” katanya.

Selain Airlangga, Joint Mission Indonesia dan Malaysia akan dihadiri Wakil Perdana Menteri/Menteri Perkebunan dan Komoditi Malaysia Fadillah Yusof. Saat pertemuan Dewan Negara Penghasil Kelapa Sawit (CPOPC) di Kuala Lumpur pada Rabu, 17 Mei 2023, Yusof mengatakan misinya ke Brussel adalah untuk engage dengan Uni Eropa mengenai regulasi itu.

Advertising
Advertising

“Mereka (Uni Eropa) mengatakan bahwa petani kecil (usaha kecil dan petani) tidak terpengaruh, jadi kami membutuhkan pedoman yang jelas,” kata Yusof. Dia menambahkan ada masalah ketertelusuran pada mekanisme dan proses audit berjalan.

Menurut pernyataan tertulis, misi tersebut juga akan mengidentifikasi hingga membahas langkah-langkah yang dapat ditempuh, agar regulasi tidak membebani dan memberikan dampak negatif terutama kepada para pelaku petani kecil kelapa sawit dan komoditas lainnya.

Indonesia dan Malaysia menyumbang sekitar 85 persen dari ekspor minyak sawit global. Uni Eropa adalah pasar terbesar ketiga mereka. Jakarta dan Kuala Lumpur menuduh Uni Eropa melakukan kebijakan diskriminatif yang menargetkan minyak kelapa sawit.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kekhawatirannya mengenai regulasi deforestasi Uni Eropa ini saat menerima kunjungan timpalannya dari Slovenia dan Luksemburg – anggota lembaga regional itu, pekan ini. Malaysia sebelumnya bahkan mengancam akan menghentikan ekspornya ke Uni Eropa karena undang-undang deforestasi.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket berulang kali membantah ada diskriminasi terhadap impor minyak sawit. “Undang-undang ini berlaku untuk semua produk, baik di Eropa maupun luar negeri. Tidak ada pembedaan, tidak ada pilih kasih,” kata Vincent saat wawancara dengan Tempo, Februari lalu.

Peraturan tersebut disambut baik oleh para pencinta lingkungan sebagai langkah penting untuk melindungi hutan, sebab deforestasi bertanggung jawab atas sekitar 10 persen emisi gas rumah kaca global.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Zelensky Desak Iran untuk Berhenti Memasok Drone Shahed ke Rusia

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

5 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

8 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

11 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

2 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

3 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

8 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya