Bos Wagner Salahkan Rusia, Gagal Atasi Penyusup Ukraina di Belgorod
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 24 Mei 2023 19:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin kembali mengkritik pejabat Rusia karena tak mampu mengatasi serangan di wilayah perbatasan Belgorod oleh nasionalis Ukraina. Dia mengatakan serangan Belgorod tersebut merupakan upaya untuk menyerang pejabat tinggi pertahanan Rusia.
Dalam pesan audio di Telegram, Prigozhin mengatakan dia telah menawarkan untuk melatih para pejuang Rusia di wilayah perbatasan Belgorod dan Kursk. Namun tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Ia mengatakan bahwa Shoigu memintanya agar tidak ikut campur karena tentara Rusia mampu mempertahankan perbatasan.
“Saya yakin dinas perbatasanlah yang tanpa rasa takut dan bertanggung jawab menentang kelompok sabotase ini. Tapi di mana militer berada ketika kelompok sabotase menyerbu masuk, itu pertanyaan penting yang harus ditujukan kepada pimpinan militer,” ujar Prigozhin.
Prigozhin juga menyerang pemerintah daerah perbatasan. "Ada kekurangan manajemen dan dana publik telah dipotong, dan beberapa pejabat pemerintah berpura-pura bodoh," ujarnya. “Tidak ada pemerintahan, tidak ada keinginan, dan tidak ada individu yang siap membela negaranya. Saya membicarakan hal ini berkali-kali baik di wilayah Belgorod maupun Kursk.”
Militer Rusia mengkonfirmasi pihaknya telah mengalahkan gerilyawan yang menyerang wilayah perbatasan dengan kendaraan lapis baja pada Senin, 22 Mei 2023. Itu menewaskan lebih dari 70 nasionalis Ukraina dan mendorong sisanya kembali.
Dua kelompok bersenjata anti-Kremlin yang diklaim mempekerjakan orang Rusia yang berbasis di luar negeri, mengatakan, mereka bertanggung jawab atas serangan di wilayah Belgorod Rusia. Ini dianggap sebagai salah satu serangan terbesar dari Ukraina sejak perang dimulai 15 bulan lalu.
Kementerian pertahanan Rusia, yang menyalahkan pihak berwenang Ukraina, menyatakan pada Selasa, 23 Mei 2023, pasukannya telah mengepung pejuang musuh dan mengalahkan mereka dengan serangan udara, tembakan artileri, dan aksi aktif oleh unit perbatasan.
Lebih dari 70 pejuang Ukraina disebut telah tewas dan empat kendaraan lapis baja dan lima truk pick-up hancur. "Sisa-sisa kaum nasionalis didorong kembali ke wilayah Ukraina, di mana mereka terus terkena tembakan sampai mereka benar-benar dimusnahkan," kata kementerian itu.
Gubernur daerah Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan seorang warga sipil telah dibunuh oleh angkatan bersenjata Ukraina. Dalam sebuah pernyataan tepat setelah tengah malam, jauh setelah militer mengumumkan akhir dari penyerangan, Gladkov melaporkan insiden baru, sebuah alat peledak yang dijatuhkan dari pesawat tak berawak.
<!--more-->
Unggahannya di aplikasi perpesanan Telegram mengatakan tidak ada korban luka dan menunjukkan gambar mobil yang rusak. Sebuah drone kemudian jatuh oleh tembakan anti-pesawat, tulisnya.
Salah satu dari dua kelompok pejuang - Korps Sukarelawan Rusia (RVC) - mengatakan di media sosial, bahwa suatu saat mereka akan menduduki wilayah itu. Dalam pernyataan selanjutnya, kelompok itu mengatakan tidak menderita kerugian dalam serangan itu.
Kelompok kedua, Freedom of Russia Legion, mengatakan telah "mendemiliterisasi" sebuah perusahaan senapan bermotor Rusia dan menghancurkan kendaraan lapis baja. Ia menegaskan akan terus maju sampai “pembebasan total Rusia!”
Ukraina Menyangkal
Menanggapi ini, Pemerintah Ukraina menyatakan pihaknya tengah mengawasi situasi. Kyiv, bagaimanapun menyangkal keterlibatan dengan sejumlah kelompok itu.
Ukraina menegaskan prinsip yang sama pada Maret ketika salah satu kelompok - yang menurut Moskow terdiri dari ekstremis sayap kanan Rusia yang dikelola oleh intelijen Ukraina - melakukan serangan ke wilayah perbatasan lain.
Mantan Presiden Dmitry Medvedev mengatakan penyangkalan Kyiv adalah "kebohongan". Wakil ketua Dewan Keamanan Rusia itu menilai para penyerang pantas dimusnahkan "seperti tikus".
Gladkov dari Belgorod mengatakan dia telah membatalkan "operasi kontra-terorisme" sejak Senin. Dia mengizinkan pihak berwenang untuk memberlakukan pembatasan pada kebebasan bergerak dan komunikasi.
Sebelumnya pada Selasa, dia mengatakan pasukan keamanan masih melakukan pembersihan. Dia mengatakan seorang wanita tua telah meninggal saat dievakuasi dan tiga orang terluka. Belakangan dia menambahkan, tanpa merinci, bahwa seorang warga sipil telah tewas.
Freedom of Russia Legion adalah milisi Rusia berbasis di Ukraina yang dipimpin oleh tokoh oposisi Rusia Ilya Ponomaryov. Dia sedang bekerja untuk menggulingkan Presiden Vladimir Putin.
Ponomaryov buron di Rusia. Pihak berwenang menuduhnya menyebarkan informasi palsu tentang tentara dan menetapkannya sebagai teroris.
Sementara RVC, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Maret, didirikan pada Agustus oleh nasionalis Rusia yang berbasis di Ukraina, Denis Kapustin. Dia mengumumkan pada 17 Mei bahwa mereka bergabung dengan Legiun.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia sedang melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina untuk memastikan insiden seperti itu tidak terulang. Kyiv dan pendukung Baratnya mengatakan kampanye Rusia adalah invasi tanpa alasan untuk merebut wilayah Ukraina. Moskow mengatakan mempertahankan keamanannya sendiri dari NATO yang terus berkembang.
REUTERS | AL ARABIYA
Pilihan Editor: Arloji Patek Philippe Langka Milik Kaisar Terakhir Cina Terjual Rp92 Miliar