Rusia Cina Kompak Serang Balik KTT G7 Usai Disebut Sebagai Ancaman

Reporter

Tempo.co

Senin, 22 Mei 2023 09:45 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri KTT G7 mengambil bagian dalam KTT G7 bersama para pemimpin dunia di Hiroshima, Jepang, 20 Mei 2023. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Cina sama-sama mengecam konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara maju kelompok 7 atau KTT G7 di Hiroshima, Jepang. Dalam pertemuan itu, para pemimpin negara besar menjanjikan langkah-langkah baru yang menargetkan Rusia. Mereka juga sama-sama menyuarakan kekhawatiran yang semakin besar terhadap Cina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam G7 karena bertujuan menghalangi Rusia dan Cina. Dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi, Lavrov menegaskan kembali klaim bahwa Barat menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mengalahkan Rusia. Amerika Serikat dan sekutunya telah menolak narasi itu, dengan mengatakan bahwa mereka membantu Kyiv mempertahankan diri dari perang ilegal.

"Tugas ditetapkan dengan lantang dan terbuka untuk mengalahkan Rusia di medan perang, tidak berhenti di situ, tetapi untuk melenyapkannya sebagai pesaing geopolitik," kata Lavrov.

"Lihatlah keputusan yang sedang dibahas dan diadopsi hari ini di Hiroshima pada KTT Tujuh G7, dan yang ditujukan untuk penahanan ganda Rusia dan Cina."

Dalam pernyataan sebelumnya, negara-negara G7 setuju untuk memperketat sanksi terhadap Moskow dan mengurangi eksposur ke Cina. Mereka juga mendesak Cina agar menekan Rusia menghentikan agresi militernya dan segera menarik pasukan dari Ukraina.

Advertising
Advertising

Lavrov mengatakan Barat menekan negara-negara untuk memutuskan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Rusia. Namun hal itu tak berhasil sebanb Moskow mendapat dukungan dari banyak sekutu.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Cina menuduh para pemimpin G7 menghalangi perdamaian internasional. Cina meminta agar G7 perlu "merenungkan perilakunya dan mengubah arah."

"Beijing telah membuat manuver serius ke negara tuan rumah Jepang dan pihak lain atas keputusan mereka untuk mencoreng dan menyerang Cina," kata Kementerian Luar Negeri.

Serangan brutal Rusia terhadap Ukraina dan bagaimana menangani Beijing yang semakin tegas, menjadi bahasan pertemuan tiga hari kelompok G7. Negara-negara anggota G7 sepakat melawan “praktik jahat” dan “pemaksaan” dalam komunike bersama yang ditetapkan pada Sabtu.

Para kepala negara juga menjanjikan langkah-langkah baru untuk menghambat kemampuan Rusia membiayai perang di Ukraina. Negara-negara G7 menolak bersikap lunak terhadap Cina di beberapa ibu kota Eropa, meskipun ada perbedaan pandangan tentang bagaimana menangani hubungan dengan mitra ekonomi utama.

Beijing pada Sabtu malam mendesak G7 untuk tidak menjadi kaki tangan Amerika. “Sanksi unilateral besar-besaran dan tindakan 'decoupling' dan mengganggu rantai industri dan pasokan membuat AS menjadi pemaksa nyata yang mempolitisasi dan mempersenjatai hubungan ekonomi dan perdagangan,” kata Kementerian Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan.

“Masyarakat internasional tidak dan tidak akan menerima aturan Barat yang didominasi G7 yang berusaha memecah belah dunia berdasarkan ideologi dan nilai-nilai,” lanjutnya.

Pertemuan itu dihadiri kepala negara anggota G7 yaitu dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Uni Eropa juga bergabung sebagai anggota non-negara. Sejumlah pemimpin non-G7 juga hadir dalam KTT tersebut, antara lain Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Indonesia Joko Widodo, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Minggu mengatakan Cina menghadirkan risiko terbesar bagi keamanan dan kemakmuran. Ia menambahkan bahwa perilaku Cina kian otoriter di dalam negeri dan tegas di luar negeri.

Citra Cina di Eropa tercoreng karena hubungan dekatnya dengan Rusia di tengah perang dengan Ukraina. Di sisi lain, agresi militer Beijing meningkat terhadap Taiwan dan hukuman ekonomi terhadap Lituania menyusul ketidaksepakatan atas Taiwan juga berperan dalam mengubah sentimen terhadap Cina.

CNN | REUTERS

Pilihan Editor: Menteri Ben-Gvir Kunjungi Al-Aqsa dan Mengklaim Israel Bertanggung Jawab Atas Wilayah Itu

Berita terkait

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

5 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

6 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

7 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

8 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

8 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

8 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

9 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

14 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

15 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya