Myanmar Luluh Lantak Diterjang Topan Mocha, 29 Tewas dan Ratusan Rumah Rusak

Reporter

Tempo.co

Selasa, 16 Mei 2023 09:38 WIB

Nelayan mengangkut perahu mereka ke tempat yang lebih aman akibat Topan Mocha, di Teknaf Marine Drive, Cox's Bazar, Bangladesh 12 Mei 2023. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amukan Topan Mocha di Myanmar menyebabkan 29 orang tewas pada Senin, 15 Mei 2023. Topan Mocha mendarat di antara Cox's Bazar di Bangladesh dan Sittwe di Myanmar dengan kecepatan angin hingga 195 km/jam. Ini adalah badai terbesar yang melanda Teluk Benggala dalam lebih dari satu dekade.

Sebagian besar badai telah reda pada Minggu malam. Sebanyak 24 dari 29 korban tewas berasal dari jalur desa Khaung Doke Kar barat laut Sittwe, menurut seorang pemimpin kamp Rohingya yang meminta namanya dirahasiakan. Ia takut akan menerima hukuman dari junta.

Beberapa orang dikabarkan hilang dari desa-desa Rohingya dan kamp-kamp pengungsi, katanya. Dari rekaman yang beredar di wilayah itu, perahu kayu nelayan hancur berkeping-keping dan menumpuk di dekat pantai.

Menurut junta militer Myanmar, korban akibat Topan Mocha hanya menyebabkan 5 orang tewas dan beberapa terluka. Namun tak ada rincian lebih lanjut.

Lebih dari 860 rumah dan 14 rumah sakit atau klinik rusak di seluruh penjuru Myanmar. Komunikasi masih terputus-putus pada Senin. Dampak badai terparah dirasakan di ibu kota negara bagian Rakhine, Sittwe, yang menampung sekitar 150.000 orang.

Advertising
Advertising

Ratusan orang yang berlindung di tempat yang lebih tinggi telah kembali ke kota. Jalan-jalan dipenuhi pepohonan, tiang dan kabel listrik yang rubuh.

Di Sittwe, tiang listrik tergantung rendah di atas jalan-jalan sepi dan pohon-pohon yang masih berdiri dilucuti daunnya. Sedikitnya lima orang tewas di kota itu dan sekitar 25 orang terluka, menurut pekerja penyelamat lokal Ko Lin Lin.

Topan Mocha mendarat di Myanmar pada Minggu, 14 Mei 2023. Terjangan badai dan angin kencang menyebabkan menara komunikasi di Sittwe runtuh. Media yang berafiliasi dengan Junta melaporkan bahwa badai telah membuat ratusan stasiun pangkalan, yang menghubungkan ponsel ke jaringan, tidak berfungsi di Rakhine.

Sementara di Bangladesh, terjangan Topan Mocha menyebabkan 750.000 orang mengungsi. Sekretaris Kementerian Penanggulangan Bencana, Kamrul Hasan, mengatakan tidak ada korban jiwa akibat topan tersebut.

Kerusakan terjadi di kamp-kamp Rohingya, di mana sekitar satu juta orang tinggal di 190.000 bambu dan tempat penampungan. "Meskipun dampak topan bisa jauh lebih buruk, kamp-kamp pengungsi sangat terpengaruh, membuat ribuan orang sangat membutuhkan bantuan," kata PBB saat meminta bantuan mendesak.

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

6 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya