India Dikabarkan Bakal Minta Inggris Kembalikan Artefak yang Diambil saat Penjajahan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Mei 2023 12:00 WIB

Sebuah mahkota Imperial State Crown diletakkan di atas peti jenazah Ratu Elizabeth II saat tiba di Istana Westminster di London, Inggris 14 September 2022. DIketahu mahkota yang sudah ada sejak abad ke-15 ini bertakhtakan lebih dari 3.000 batu permata dan memiliki berat hingga lima pon atau 2,26 kg. UK Parliament/Jessica Taylor/Handout via REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar The Telegraph berdasarkan keterangan sejumlah sumber mewartakan India bersiap melakukan kampanye diplomatik agar ribuan artefak yang diambil dari India oleh Inggris selama masa penjajahan, dikembalikan. Salah satu benda berharga yang diambil dari India adalah potongan salah satu berlian terbesar di dunia.

Dorongan untuk merebut kembali harta karun yang hilang pada masa Kerajaan Inggris berkuasa di India berasal dari sejumlah pejabat eselon India. Kampanye ini juga dilaporkan masuk dalam daftar prioritas Perdana Menteri India Narendra Modi. Salah satu sumber mengatakan pada The Telegraph inisiatif ini dikenal dengan nama ‘perhitungan di masa lalu’.

Upaya untuk mendapatkan kembali harta karun India tersebut kemungkinan akan dipimpin oleh pejabat di tingkat menteri dan staf diplomat India. Sejumlah sumber mengatakan pada Telegraph, artefak-artefak yang diambil selama masa penjajahan Inggris pada dasarnya dicuri karena tidak etis memindahkan barang-barang milik negara tersebut pada era penjajahan.

Advertising
Advertising

Telegraph dalam pemberitaannya menyebut kampanye untuk merebut kembali artefak-artefak ini, bisa merusak hubungan India – Inggris, yang digambarkan Inggris sebagai permata di mahkota. Selama masa penjajahan, Inggris melihat India sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya dan lokasinya strategis.

Sejumlah diplomat India di London diperkirakan akan melayangkan permintaan resmi kepada sejumlah individu dan lembaga yang saat ini memegang harta karun India tersebut. Proses tersebut kemungkinan akan dimulai pada tahun ini juga.

Kampanye untuk mengembalikan harta karun India, di antaranya untuk membawa pulang berlian 105 karat Koh-i-Noor. Itu adalah berlian yang sangat berharga, yang pernah dipegang oleh penguasa India, namun direbut oleh Inggris saat aneksasi Provinsi Punjab pada 1849. Berlian itu, saat ini dipasang di mahkota mendingan Ratu Elizabeth II.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Film Bollywood tentang Perekrutan ISIS Bikin Geger India

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

10 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

17 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

20 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

22 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya