Putin Disebut Bertekad Rebut Bakhmut sebelum Victory Day, Apa itu?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 Mei 2023 11:25 WIB

Artileri Ukraina menembak ke arah garis depan selama pertempuran sengit dengan militer Rusia di dekat Bakhmut, Ukraina, 13 April 2023. Pasukan Ukraina menghadapi masalah pasokan yang signifikan tetapi telah melakukan penarikan secara teratur dari posisi. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan tertinggi pasukan darat Ukraina sebelumnya mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad merebut Bakhmut sebelum perayaan Victory Day atau Hari Kemenangan pada Selasa, 9 Mei 2023 di Rusia.

“Hari ini penting untuk membuat keputusan secepat mungkin dan memprediksi tindakan musuh,” kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi di saluran Telegramnya pada Senin 8 Mei 2023 seperti dilansir Reuters.

“Rusia masih berharap untuk merebut Bakhmut pada 9 Mei. Tugas kita adalah mencegahnya,” katanya.

Pertempuran untuk kota, yang pernah menjadi rumah bagi 70.000 orang, memiliki kepentingan simbolis bagi kedua belah pihak, dengan Ukraina masih bertahan di beberapa bagian setelah lebih dari 10 bulan pertempuran sengit melawan pasukan reguler Rusia dan pasukan tentara bayaran Wagner.

Moskow melihat Bakhmut sebagai batu loncatan untuk menyerang kota-kota Ukraina lainnya. Kyiv telah mengatakan sebelumnya bahwa menjaga pertahanan Bakhmut memungkinkan militer untuk mempersiapkan serangan balasan yang diharapkan.

Advertising
Advertising

Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin telah mengurangi ancamannya untuk keluar dari Bakhmut kemarin di tengah janji baru tentang senjata oleh Moskow.

Dalam rekaman audio yang diposting di saluran Telegramnya, dia berkata: “Kami telah dijanjikan amunisi dan senjata sebanyak yang kami butuhkan untuk melanjutkan operasi lebih lanjut. Kami telah dijanjikan bahwa semua yang diperlukan untuk mencegah musuh memutuskan [dari perbekalan] kami akan dikerahkan.”

Sedikitnya lima orang terluka dalam gelombang besar serangan Rusia semalam di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.

Lalu, apa itu Victory Day Russia?<!--more-->

Victory Day Russia, dianggap sebagai alat propaganda Putin dalam invasi Ukraina

Dilansir dari Al Jazeera, Victory Day atau Hari kemenangan adalah hari ketika Rusia merayakan kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi dalam Perang Dunia II. Hari Kemenangan pertama kali dirayakan pada tahun 1965 di bawah pimpinan Soviet Leonid Brezhnev, yang merupakan veteran perang itu sendiri.

Perayaan ini juga diadakan di seluruh diaspora Rusia dan di negara-negara bekas Uni Soviet lainnya, termasuk Ukraina, yang pada tahun 2015 secara simbolis memindahkan tanggal peringatan ke tanggal 8 Mei, saat Eropa memperingati hari itu.

Acara ini dianggap oleh beberapa pengamat sebagai alat propaganda bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin yang menggunakan sejarah untuk invasi Ukraina yang sedang berlangsung. Putin telah beberapa kali menyamakan perang di Ukraina dengan tantangan yang dihadapi oleh Uni Soviet ketika Nazi Jerman menyerbu pada tahun 1941.

"Upaya untuk meredakan agresor menjelang Perang Patriotik Besar ternyata merupakan kesalahan yang sangat mahal bagi rakyat kita," kata Putin pada 24 Februari ketika ia mengumumkan apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina seperti dilansir dari Euronews.

"Kita tidak akan membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya, kita tidak memiliki hak."

Putin menggambarkan perang di Ukraina sebagai pertempuran untuk melindungi penutur bahasa Rusia di sana dari penganiayaan oleh Nazi dan untuk menjaga diri dari apa yang ia sebut ancaman AS terhadap Rusia yang dihadirkan oleh perluasan NATO.

Ukraina dan Barat menolak klaim fasisme sebagai omong kosong dan mengatakan bahwa Putin sedang melakukan perang agresi yang tidak diprovokasi.

Uni Soviet kehilangan 27 juta orang dalam Perang Dunia II, lebih banyak daripada negara lainnya, dan Putin telah memperingatkan dalam beberapa tahun terakhir tentang apa yang dilihat Moskow sebagai upaya di Barat untuk merevisi sejarah perang untuk meremehkan kemenangan Soviet.

“Kemenangan dalam Perang Dunia II menjadi mitos penentu dalam kehidupan Soviet pasca perang, melampaui bahkan Revolusi dalam signifikansinya,” jelas Stephen Norris, profesor sejarah Rusia di University of Miami.

DANIEL A. FAJRI | SITA PLANASARI | NAUFAL RIDHWAN

Pilihan Editor: Setelah Sangkal Lakukan Pemerkosaan, Donald Trump Tolak Bersaksi di Persidangan

Berita terkait

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

1 hari lalu

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

Para pemimpin dunia pada Senin 20 Mei 2024 bereaksi atas kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan delegasi yang tewas dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

2 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

2 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

4 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

5 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

5 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

5 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

6 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

6 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya