Seorang Pemuka Agama di Pakistan Dipukuli Sampai Mati Karena Dianggap Menista

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 8 Mei 2023 15:20 WIB

Ilustrasi Pengeroyokan.

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuka agama Islam di Pakistan dipukuli sampai mati karena diduga membuat pernyataan menista selama kampanye partai oposisi di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, kata seorang pejabat polisi setempat kepada Al Jazeera.

Nigar Alam, seorang pemimpin agama Muslim setempat, diminta untuk memberikan pidato pada rapat umum yang diselenggarakan oleh partai Tehreek-e-Insaf (PTI) mantan Perdana Menteri Imran Khan di desa Sawaldher di distrik Mardan.

Alam dibunuh massa setelah dia “mengeluarkan beberapa pernyataan menghujat yang membuat marah orang”, seorang pejabat setempat, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan kepada Al Jazeera.

Polisi awalnya berhasil membawa Alam ke tempat aman di toko terdekat, tetapi massa mendobrak pintu, menyeretnya keluar secara paksa dan memukulinya dengan pentungan. Akibat pemukulan itu, dia meninggal di tempat kejadian.

Video main hakim sendiri itu telah dibagikan secara luas di media sosial, dengan polisi terlihat berusaha dengan sia-sia untuk menghentikan massa yang secara brutal memukuli pria tersebut.

Advertising
Advertising

Tubuh Alam dibawa ke rumah sakit untuk proses lebih lanjut dan penyelidikan sedang dilakukan, kata pejabat itu.

“Kami telah mengajukan laporan informasi pertama di mana polisi sendiri yang mengadu, tetapi karena sensitivitas masalah ini, laporan itu disegel,” tambahnya.

<!--more-->

Penistaan Agama

Penistaan agama adalah masalah yang sangat sensitif di Pakistan yang mayoritas Muslim, di mana bahkan tuduhan yang tidak terbukti dapat memicu massa dan kekerasan.

Pada Februari, massa yang marah memasuki kantor polisi di kota Lahore, Pakistan timur, menculik seseorang yang dituduh melakukan penistaan agama dari selnya dan membunuhnya.

Pada Desember 2021, seorang warga negara Sri Lanka, Priyantha Diyawadanage, yang bekerja sebagai manajer pabrik di Pakistan, dipukuli hingga tewas dan dibakar oleh massa yang marah atas tuduhan penistaan.

Perdana Menteri Khan saat itu secara terbuka mengkritik pembunuhan Diyawadanage, menyebutnya sebagai "hari yang memalukan bagi Pakistan". Beberapa bulan kemudian, enam orang dijatuhi hukuman mati karena peran mereka dalam pembunuhan main hakim sendiri.

Hal yang sama terjadi pada Mashal Khan, seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang digantung di kampus universitasnya setelah debat tentang agama.

Kelompok HAM internasional dan Pakistan mengatakan tuduhan penistaan agama sering digunakan untuk mengintimidasi agama minoritas dan menyelesaikan masalah pribadi. Pemerintah Pakistan telah lama berada di bawah tekanan untuk mengubah undang-undang penistaan agama, tetapi kekuatan politik lain di negara itu menolak keras.

Menurut Pusat Keadilan Sosial, sebuah kelompok independen yang mengadvokasi hak-hak minoritas, lebih dari 2.000 orang telah dituduh melakukan penodaan agama sejak 1987, dan setidaknya 88 orang telah dibunuh oleh massa setelah tuduhan serupa.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Di tengah Kecemasan akan Keamanan, Rusia Bersiap Rayakan Hari Kemenangan

Berita terkait

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

2 hari lalu

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menginjak Alquran

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

3 hari lalu

Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP).

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

3 hari lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

7 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

11 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

12 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

12 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

13 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

14 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

18 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya