Jepang Izinkan Penggunaan Pil Aborsi untuk Pertama Kalinya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 April 2023 12:00 WIB

Ilustrasi aborsi. PEDRO ARMESTRE/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pil aborsi akan tersedia di Jepang untuk pertama kalinya, setelah kementerian kesehatan mengizinkan penggunaan obat yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan tahap awal.

Seperti dilansir Channel NewsAsia, Sabtu, aborsi legal di Jepang hingga usia kehamilan 22 pekan. Namun, persetujuan biasanya diperlukan dari pasangan, dan sampai sekarang prosedur pembedahan merupakan satu-satunya pilihan aborsi di Jepang.

Kementerian mengatakan dalam pemberitahuan kepada pejabat kesehatan Jepang pada Jumat, pihaknya telah menyetujui obat yang dibuat oleh perusahaan farmasi Inggris Linepharma.

Pembuat obat mengajukan produknya, obat mifepristone dan misoprostol, untuk persetujuan di Jepang pada Desember 2021.

Obat serupa tersedia di banyak negara termasuk Prancis, yang pertama kali menyetujui pil aborsi pada 1988, dan Amerika Serikat, yang telah tersedia sejak 2000.

Advertising
Advertising

Persetujuan pil untuk mengakhiri kehamilan hingga sembilan pekan mengikuti pengesahan panel kementerian, yang ditunda selama sebulan karena ribuan opini publik diajukan.

Penyiar nasional NHK mengatakan total biaya pil aborsi dan konsultasi medis sekitar ¥100.000 atau sekitar Rp10,8 juta. Aborsi tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan masyarakat. Sedangkan aborsi bedah dapat menelan biaya sekitar ¥100.000 hingga ¥200.000.

Mifepristone telah menjadi pusat pertempuran pengadilan AS dalam beberapa pekan terakhir. Mahkamah Agung AS untuk sementara mempertahankan akses ke obat aborsi yang banyak digunakan, membekukan keputusan pengadilan yang lebih rendah yang akan melarang atau sangat membatasi ketersediaannya.

Para juru kampanye di Jepang juga mendorong akses yang lebih baik ke pil kontrasepsi darurat, yang mencegah kehamilan. Kontrasepsi darurat saat ini tidak dapat dibeli di Jepang tanpa persetujuan dokter. Kontrasepsi darurat juga menjadi satu-satunya obat yang harus diminum di depan apoteker agar tidak dijual di pasar gelap.

Pilihan Editor: Hakim di Amerika Serikat Pertimbangkan Larang Pil Aborsi

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

7 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

8 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

9 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

21 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

2 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya