Obat Sirup Batuk Terkontaminasi Buatan India Ditemukan di Pasifik Barat

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 April 2023 17:00 WIB

Ilustrasi sirup obat batuk (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Obat sirup batuk terkontaminasi buatan India ditemukan di Pulau Marshall dan Micronesia yang terletak di Pasifik Barat, ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa. Ini menyusul sejumlah kematian anak yang terkait dengan sirup serupa di beberapa negara tahun lalu.

Pernyataan WHO seperti dilansir Reuters tidak menyebutkan apakah terdapat anak-anak yang jatuh sakit di kedua kepulauan tersebut.

Namun menurut WHO, sampel dari pengiriman sirup batuk impor, dengan nama produk sirup Guaifenesin sirup TG, terkontaminasi dengan jumlah kadar dietilena glikol dan etilena glikol melebih ambang batas yang beracun bagi manusia ketika dikonsumsi dan dapat berakibat fatal.

Obat tersebut diproduksi oleh QP Pharmachem Ltd yang berlokasi di Negara Bagian Punjab utara dan dipasarkan oleh Trillium Pharma di negara bagian tetangga Haryana, kata WHO.

Sampel dari pengiriman yang dikonsumsi suspek dianalisis setelah dilaporkan ke WHO pada 6 April, katanya.

Advertising
Advertising

Direktur manajemen QP Pharmachem pada Selasa mengatakan perusahaan mendapat izin pemerintah India untuk mengekspor 18.000 botol sirup hanya untuk ke Kamboja.

Menurutnya, sirup tersebut juga didistribusikan di India dan sejauh ini pihaknya belum menerima komplain terkait sirup tersebut.

Sementara itu, Trillium Pharma tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar. QP Pharmachem maupun Trillium tidak memberikan jaminan keselamatan dan kualitas produk tersebut kepada WHO, katanya lewat pernyataan.

Pada Januari, WHO menyerukan aksi tanggap untuk melindungi anak-anak dari obat-obatan terkontaminasi menyusul sejumlah kematian anak yang terkait dengan sirup batuk tahun lalu.

Pada 2022 lebih dari 300 anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun, di Gambia, Indonesia dan Uzbekistan meninggal akibat gangguan ginjal akut, kematian yang terkait dengan obat-obatan tercemar.

Pilihan Editor: Keluarga Anak Korban Obat Sirup India di Gambia Menuntut Keadilan

REUTERS

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

2 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

7 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

8 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya