Diplomat AS Dievakuasi dari Sudan dengan Bantuan RSF

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 23 April 2023 15:00 WIB

Asap mengepul dari pesawat yang terbakar di dalam Bandara Khartoum selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan 17 April 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS dibantu pasukan paramiliter RSF, yang memberontak ke pemerintahan militer Sudan, mengevakuasi diplomat Amerika Serikat dan keluarganya dari ibukota Khartoum, Minggu pagi, 23 April 2023.

Operasi di tengah pertempuran antara komandan yang bersaing dan telah menewaskan ratusan warga sipil, melibatkan enam pesawat dilakukan berkoordinasi dengan RSF, kata Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Secara terpisah, seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa militer AS berhasil mengevakuasi personel kedutaan AS. Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Warga negara asing lainnya mulai dievakuasi dari pelabuhan Laut Merah di Sudan pada hari Sabtu.

Serangan berdarah perang perkotaan telah menjebak sejumlah besar orang di ibu kota Sudan, melumpuhkan bandara dan membuat beberapa jalan tidak dapat dilalui.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara asing telah mendesak para pemimpin militer saingan untuk menghormati pernyataan gencatan senjata yang sebagian besar diabaikan, dan membuka jalan aman bagi warga sipil yang mengungsi dan pasokan bantuan.

Dengan bandara ditutup dan langit tidak aman, ribuan orang asing - termasuk staf kedutaan, pekerja bantuan dan mahasiswa di Khartoum dan di tempat lain di negara terbesar ketiga di Afrika itu- juga tidak bisa keluar.

Advertising
Advertising

Arab Saudi telah mengevakuasi warga Teluk dari Port Sudan di Laut Merah, 650 km dari Khartoum. Yordania akan menggunakan rute yang sama untuk warga negaranya.

Negara-negara Barat diperkirakan akan mengirim pesawat untuk warganya dari Djibouti, meskipun tentara Sudan mengatakan bandara di Khartoum dan kota terbesar Nyala di Darfur bermasalah dan tidak jelas kapan itu memungkinkan.

Seorang diplomat asing yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan beberapa staf diplomatik di Khartoum berharap untuk dievakuasi melalui udara dari Port Sudan dalam dua hari ke depan. Kedutaan Besar AS memperingatkan warganya bahwa mereka tidak dapat membantu konvoi dari Khartoum ke Port Sudan dan perjalanan akan menjadi risiko pribadi masing-masing.

Tentara, di bawah Abdel Fattah al-Burhan dan saingan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang dipimpin oleh Mohamed Hamdan Dagalo, tidak mematuhi gencatan senjata yang disepakati hampir setiap hari sejak permusuhan pecah pada 15 April.

Pertempuran hari Sabtu melanggar apa yang dimaksudkan sebagai gencatan senjata tiga hari dari hari Jumat untuk memungkinkan warga mencapai lokasi aman dan mengunjungi keluarga selama Idul Fitri. Kedua belah pihak saling menuduh tidak menghormati gencatan senjata.

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

5 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

6 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

8 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya