Mahkamah Agung akan Gelar Sidang Permohonan Banding Aung San Suu Kyi

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 19 April 2023 23:42 WIB

Aung San Suu Kyi. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung di Myanmar yang diperintah militer akan mendengarkan banding oleh pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi terhadap hukumannya atas korupsi dan pelanggaran undang-undang pemilu dan rahasia negara, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Peraih Nobel Perdamaian berusia 77 tahun itu menjalani hukuman 33 tahun penjara setelah vonis bersalah dalam lebih dari selusin kasus yang disebut Suu Kyi tidak masuk akal dan sekutunya mengatakan diatur oleh junta untuk menghancurkan karier politiknya.

Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi yang pernah berkuasa memenangi pemilu ulang dengan telak pada November 2020 tetapi militer Myanmar menahannya tiga bulan kemudian dalam sebuah kudeta dan membatalkan pemungutan suara, dengan dalih kekisruhan yang belum terselesaikan.

Sumber tersebut, yang menolak disebut identitasnya karena kesensitifan isu, mengatakan belum ada tanggal yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung untuk mendengar permohonan banding Suu Kyi dan terpidana lain Win Myint, mantan presiden yang digulingkan.

"Hari ini hakim menerima proposal untuk mendengar permohonan banding atasi tujuh kasus itu,” katanya.

Advertising
Advertising

Permohonan banding itu muncul di saat junta militer bersusah payah untuk menegaskan kendali atas sebagian besar Myanmar dan mengintensifkan operasi udara dan darat melawan tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan pro-demokrasi.

Suu Kyi yang populer dan berpendidikan Oxford telah menghabiskan sebagian besar kehidupan politiknya ditahan di bawah pemerintahan militer dan saat ini ditahan di paviliun penjara di ibu kota Naypyitaw.

Dia memimpin Myanmar selama lima tahun sejak 2015 selama satu dekade demokrasi tentatif dan pembagian kekuasaan yang tegang dengan militer setelah mengakhiri pemerintahannya selama 49 tahun pada 2011.

Militer berencana mengadakan pemilihan umum pada waktu yang dirahasiakan, tetapi bulan lalu membubarkan NLD dan lusinan partai lain setelah mereka gagal mendaftar. Partai proksi Junta Myanmar diperkirakan akan mendominasi pemilu.

REUTERS

Pilihan Editor: KBRI Khartoum Evakuasi 15 WNI ke Safe House di Gedung KBRI

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya