Indonesia Menyerukan Sudan Bereskan Konflik Secara Damai

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 18 April 2023 15:57 WIB

Tentara Sudan menggempur pangkalan pasukan paramiliter dengan serangan udara. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, menyampaikan keprihatinannya atas situasi terkini di Sudan, yang tengah dilanda konflik mematikan sejak akhir pekan lalu.

“Indonesia menyerukan penyelesaian konflik secara damai,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulis yang dibagikan di Twitter pada Selasa, 18 April 2023.

“Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas,” cuitnya dalam utas yang sama.

Perebutan kekuasaan di Sudan telah menggagalkan peralihan ke pemerintahan sipil dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas. Pertempuran antara pasukan bersenjata dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) pecah pada Sabtu, 15 April 2023.

Asap menyelimuti ibu kota pada Senin, 17 April 2023, dan penduduk melaporkan gemuruh serangan udara, tembakan artileri. Penembakan yang terjadi memaksa otoritas menutup rumah sakit di kota yang tidak terbiasa dengan kekerasan.

Advertising
Advertising

Utusan PBB Volker Perthes menyebut, pertempuran antara tentara dan milisi RSF telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang.

Kementerian Luar Negeri terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Sudan. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI mengatakan kepada Tempo melalui pesan singkat, sampai Senin, 17 April 2023, tidak ada WNI yang menjadi korban.

Saat ini tercatat ada sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan. Dalam pesan kepada Tempo, Senin, Judha menjelaskan, pihak pemerintah sudah menyiapkan rencana kontinjensi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

Faksi-faksi yang bertikai di Sudan sama-sama mengklaim telah memperoleh keuntungan pada Senin karena kekerasan memutus aliran listrik dan air di ibu kota. Utusan PBB untuk Sudan mengatakan kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia untuk bernegosiasi.

Pertempuran di Ibu Kota Khartoum dan kota kembar Omdurman dan Bahri yang bersebelahan, sejak Sabtu adalah yang terburuk dalam beberapa dasawarsa. Ini berisiko memisahkan Sudan antara dua faksi militer yang telah berbagi kekuasaan selama transisi politik yang sulit.

Mesir dan Uni Emirat Arab sedang mengerjakan proposal gencatan senjata untuk Sudan, kata dua sumber keamanan Mesir. Kairo adalah pendukung terpenting angkatan bersenjata Sudan.

Sementara paramiliter menjalin hubungan dengan kekuatan asing termasuk Uni Emirat Arab dan Rusia.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Pelempar Bom Asap Diduga Punya Dendam Politik ke Pemerintahan Fumio Kishida

Berita terkait

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

5 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

11 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

13 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

14 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

15 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

16 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

17 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

17 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

17 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya