Seberapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Cina?

Reporter

Tempo.co

Senin, 17 April 2023 21:15 WIB

Rudal balistik antarbenua (ICBM) Agni-5 dirancang terutama untuk meningkatkan pencegahan nuklir India terhadap Cina. Rudal jarak jauh ini merupakan peembangan dari Agni-III yang miliki jangkauan 3000-3500 km. Foto : PTI

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah memulai program senjata nuklir sejak 1950-an dengan bantuan signifikan dari Uni Soviet, seperti penasihat dan peralatan teknis. Ketika hubungan dengan Uni Soviet mendingin saat akhir dekade itu, Cina berdiri di atas kaki sendiri dan sukses menguji senjata nuklir pertamanya pada Oktober 1964. Cina pun menjadi satu dari lima negara pemilik senjata nuklir yang diakui oleh Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty atau NPT).

Cina secara resmi mempertahankan kebijakan No First Use, di mana mereka tidak akan menjadi pihak pertama yang menggunakan senjata nuklir dalam suatu konflik. Senjata nuklir hanya akan digunakan sebagai pembalasan atas serangan nuklir terhadap wilayah atau personel militer Cina.

Sebelumnya, Cina juga telah berkomitmen untuk tidak menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir atau berada di zona bebas nuklir. Akan tetapi, sejumlah ahli mempertanyakan komitmen Cina tersebut. Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS menggambarkan upaya Cina dalam modernisasi, perluasan, dan diversifikasi senjata nuklir sebagai “perkembangan pesat yang terlalu besar untuk dirahasiakan”.

Berapa Jumlah Persenjataan Nuklir Cina?

Departemen Pertahanan AS menaksir bahwa Cina saat ini memiliki persediaan lebih dari 400 hulu ledak nuklir. Cina dapat mengirimkan senjata-senjata itu melalui udara, laut, maupun darat.

Walau Cina telah lama berfokus menekan ekspansi senjata nuklir, cadangan nuklir mereka justru terus meningkat. Jumlah hulu ledak yang Cina miliki diperkirakan mencapai 700 buah pada 2027, 1.000 buah pada 2030, dan 1.500 buah pada 2035.

Senjata Nuklir Cina Berbasis Udara

Advertising
Advertising

Tentara Cina didukung oleh komponen nuklir berbasis udara melalui pesawat pengebom H-6N. Pengebom itu memiliki mekanisme pengisian bahan bakar udara-ke-udara untuk memperluas jangkauan hingga 1.800 kilometer. Modifikasi badan pesawat tersembunyi memungkinkan pengangkutan rudal nuklir yang diluncurkan dari udara.

Cina juga diperkirakan akan mengembangkan pengebom strategis baru dan rudal balistik yang diluncurkan dari udara, salah satunya kendaraan nuklir subsonik Xian H-20 yang dapat mulai beroperasi pada awal 2025. Pesawat itu akan sangat mirip dengan B-2 milik AS dengan jangkauan global lebih dari 10.000 kilometer serta kemampuan pengisian bahan bakar udara.

Senjata Nuklir Cina Berbasis Laut

Cina melakukan patroli pencegahan di laut dengan enam kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir. Masing-masing dapat membawa hingga 12 rudal balistik JL-2 dan JL-3. Keterbatasan jangkauan JL-2 akan mengharuskan tentara Cina beroperasi di dekat Hawai untuk menargetkan pantai timur AS, sementara JL-3 mampu mencapai pantai timur tersebut hanya dari pesisir Cina. Kapal selam rudal balistik tipe 096 saat ini juga sedang dikembangkan.

Senjata Nuklir Cina Berbasis Darat

Cina diperkirakan memiliki sekitar 300 rudal darat berkemampuan nuklir yang dapat meluncurkan sebanyak 400 hulu ledak. Beberapa di antaranya adalah DF-5A dan DF-5B berbasis silo serta rudal kelas DF-31 dan DF-41 yang lebih modern. Cina membangun unit nuklir tambahan dan meningkatkan jumlah peluncur rudal balistik antarbenua dari 6 menjadi 12 unit. Rudal kelas DF-5 memiliki jangkauan 13.000 kilometer, sedangkan roket DF-31 dan DF-41 berkisar antara 7.000 hingga 15.000 kilometer.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

11 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

4 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

4 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

5 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

5 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

6 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya