Video Rusia Penggal Tentara Ukraina Beredar, Zelensky: Lebih Buruk dari ISIS

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 April 2023 19:33 WIB

Tentara Muslim Ukraina bersiap berbuka puasa bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv, Ukraina, 7 April 2023. REUTERS/Alina Yarysh

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membandingkan Rusia dengan Negara Islam atau ISIS. Kecamana itu muncul setelah sebuah video beredar di media online tentang tentara Rusia merekam diri mereka sedang memenggal seorang tawanan Ukraina dengan pisau.

Keaslian video yang viral di media sosial itu belum berhasil diverifikasi. Dalam video itu tampak seorang pria berseragam memenggal kepala seorang pria yang mengenakan pita lengan kuning yang digunakan oleh tentara Ukraina.

Tidak ada komentar langsung atas video itu dari Moskow. Sebelumnya Rusia telah membantah bahwa pasukannya melakukan kekejaman selama invasi besar-besaran yang diluncurkan ke Ukraina tahun lalu.

"Ada sesuatu yang tidak dapat diabaikan oleh siapa pun di dunia, betapa mudahnya binatang buas ini membunuh," kata Zelensky dalam pesan video. "Akan ada tanggung jawab hukum untuk semuanya. Perlu mengalahkan teror."

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitro Kuleba mengatakan di Twitter bahwa sebuah video mengerikan tentang pasukan Rusia memenggal tawanan perang Ukraina beredar online. "Tidak masuk akal bahwa Rusia, yang lebih buruk dari ISIS, memimpin Dewan Keamanan PBB," katanya.

Advertising
Advertising

Ia mengacu pada Dewan Keamanan PBB di mana Rusia mengambil jabatan presiden bergilir bulan ini. "Teroris Rusia harus diusir dari Ukraina dan PBB dan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka."

Militan dari Negara Islam di Irak dan Suriah terkenal karena merilis video pemenggalan tawanan ketika mereka menguasai sebagian besar negara-negara tersebut dari 2014-2017.

Badan keamanan domestik Ukraina mengatakan telah meluncurkan penyelidikan dugaan kejahatan perang atas video tersebut. "Kemarin, sebuah video muncul di Internet menunjukkan bagaimana penjajah Rusia menunjukkan sifat kejam mereka, yang dengan kejam menyiksa seorang tahanan Ukraina dan memenggal kepalanya," tulis agensi SBU di Telegram.

REUTERS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

19 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

1 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya