Dokumen Rahasia AS Bocor, Oposisi Korea Selatan Desak Penyelidikan Spionase Washington

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 April 2023 15:30 WIB

Istana Kepresidenan Korea Selatan Gedung Biru dilihat dari Seoul, 9 Maret 2017. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Oposisi Korea Selatan mendesak pemerintah pada Rabu 12 April 2023 untuk menyelidiki dugaan spionase oleh Amerika Serikat, setelah dokumen rahasia intelijen yang bocor tampaknya menunjukkan Washington memata-matai sekutu utamanya di Asia.

Kumpulan intelijen AS yang sangat sensitif yang telah muncul secara online termasuk pengungkapan bahwa Washington telah memata-matai penasihat keamanan nasional Presiden Yoon Suk Yeol sebagai bagian dari upaya untuk mengamankan pasokan senjata ke Ukraina.

Seoul berusaha mengecilkan pentingnya dokumen yang bocor pada Selasa, dengan kantor Yoon mengklaim "sejumlah besar" dokumen itu palsu. Penasihat keamanan nasionalnya mengatakan tidak ada "niat jahat" dalam insiden tersebut.

Namun, pengungkapan tersebut telah memicu kritik di Korea Selatan tentang kerentanan situs sensitif termasuk kantor kepresidenan.

“Pemerintah harus menyelesaikan tuduhan penyadapan dan jika terbukti benar, pemerintah harus mendapatkan permintaan maaf resmi dan jaminan bahwa itu tidak akan dilakukan lagi dari AS,” kata Lee Jae-myung, kepala oposisi Partai Demokrat.

Advertising
Advertising

Anggota parlemen oposisi menuduh pemerintah berusaha untuk melewati insiden itu dan memuluskan hubungan menjelang kunjungan kenegaraan Yoon ke Washington yang dijadwalkan akhir bulan ini.

Lusinan foto dokumen telah beredar di platform media sosial dan layanan perpesanan termasuk Twitter, Telegram, dan Discord setidaknya selama berminggu-minggu.

Pentagon mengatakan sedang bekerja untuk menentukan apakah dokumen itu asli, dan setidaknya satu dokumen tampaknya telah dimanipulasi. Namun, para pejabat AS dilaporkan percaya banyak dokumen itu asli.

Salinan salah satu dokumen bocor menunjukkan diskusi di antara pejabat tinggi keamanan nasional Seoul, tentang apakah memberikan senjata dan amunisi ke Ukraina akan melanggar kebijakan lama negara itu untuk tidak memberikan senjata ke negara-negara dalam konflik aktif.

Seorang pejabat menyarankan mengekspor amunisi ke Polandia untuk menghindari kebijakan tersebut, dokumen itu menunjukkan.

Kebocoran tersebut telah mendorong para pejabat AS untuk meyakinkan sekutu seperti Korea Selatan, yang telah memberikan bantuan kemanusiaan dan tidak mematikan ke Ukraina sejak Rusia menginvasi tahun lalu.

Tanggapan Seoul terhadap insiden tersebut telah dikritik dengan mantan pejabat keamanan Choi Gi-il mengatakan pemerintah "tampaknya membela AS atas dugaan mata-mata." “Ini sangat ironis.”

Pilihan Editor: Korea Selatan Pinjamkan 500.000 Peluru Artileri ke AS, Dipakai untuk Ukraina?

AL ARABIYA

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

13 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

14 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

15 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

1 hari lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

2 hari lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya