Putin Tegur Dubes AS dan Uni Eropa saat Pelantikan di Kremlin
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 6 April 2023 16:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin menegur Duta Besar Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk Rusia yang baru. Secara blak-blakan, Putin mengatakan, negara mereka bertanggung jawab atas penurunan hubungan yang dramatis sejak Rusia mengirim angkatan bersenjatanya ke Ukraina tahun lalu.
Duta Besar AS dan Uni Eropa termasuk di antara 17 orang yang menunjukkan surat kepercayaan diplomatik mereka kepada Putin pada upacara yang disiarkan televisi di Kremlin pada Rabu, 5 April 2023.
Putin mengatakan kepada Duta Besar AS Lynne Tracy bahwa dukungan Washington untuk revolusi di Ukraina pada 2014 telah menyebabkan situasi saat ini – Rusia dan Ukraina berada dalam konflik. Dia mengatakan hubungan kedua negara berada dalam "krisis mendalam" yang "didasarkan pada pendekatan berbeda secara fundamental terhadap pembentukan tatanan dunia modern".
"Nyonya Duta Besar yang terhormat, saya tahu Anda mungkin tidak setuju, tetapi saya tidak bisa tidak mengatakan bahwa Amerika Serikat menggunakan alat-alat seperti dukungan untuk 'revolusi warna' – dukungan dalam hal ini untuk kudeta di Kyiv pada 2014, yang akhirnya menyebabkan krisis Ukraina hari ini," kata Putin.
Berbicara secara terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow perlu menjaga hubungan dengan Washington, meskipun pasokan senjata Amerika ke Ukraina menyebabkan panasnya hubungan kedua negara.
Lavrov mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa Rusia belum kehilangan harapan, bahwa Amerika Serikat akan sadar dan membuka pintu dialog.
Rusia menanggapi pemberontakan 2014 di Kyiv yang mengusir presiden pro-Rusia, dengan merebut semenanjung krimea dari Ukraina. Moskow juga mendukung gerakan separatis bersenjata yang menguasai wilayah di timur negara itu.
Putin mengambil sikap serupa dengan Duta Besar UE yang baru, Roland Galharague. Presiden mengatakan kepadanya "Uni Eropa memulai konfrontasi geopolitik dengan Rusia".
Nikolai Patrushev, sekutu dekat Putin yang memimpin Dewan Keamanan Rusia, mengatakan kepada kantor berita Tass bahwa "dengan bantuan AS dan sekutunya, Kiev mengintensifkan aktivitas terorisnya" di empat wilayah Ukraina yang menurut Moskow tahun lalu secara resmi dianeksasi.
Rusia mengatakan terpaksa campur tangan di Ukraina untuk membendung intervensi Barat yang menjadi ancaman bagi keamanannya. Barat dan Kyiv menolak ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang penaklukan.
Putin juga mendesak Denmark untuk mendukung proposal Rusia untuk membentuk komisi internasional independen guna menyelidiki ledakan September lalu yang merusak pipa bawah laut Nord Stream yang membawa gas dari Rusia ke Jerman.
Dalam sambutan pembukaannya, Putin mengatakan Rusia terbuka untuk kemitraan konstruktif dengan setiap negara dan tidak akan mengisolasi diri.
Hubungan antara Rusia dan Barat sudah sangat tegang sebelum Rusia memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina, tetapi hubungan itu semakin merosot sejak saat itu.
REUTERS
Pilihan Editor: 5 Ribu Orang Myanmar Mengungsi ke Thailand akibat Bentrok Tatmadaw dan Pemberontak