Ali Khamenei Tegaskan Kembali Undang-undang Wajib Hijab di Iran

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 5 April 2023 10:58 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berbicara selama salat Jumat di Teheran. [REUTERS / Morteza Nikoubazl / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Selasa, 4 April 2023, menegaskan kembali undang-undang wajib hijab negara itu, mengatakan bahwa melepas penutup kepala Islami itu “dilarang” di saat Teheran terus menunjukkan kekakuannya dalam masalah ini.

Iran baru-baru ini mengindikasikan mereka tidak akan menarik aturan ketat berbusana untuk perempuan. Pada Sabtu, Presiden Ebrahim Raisi mengatakan hijab adalah wajib. Di hari yang sama sebelumnya, media pemerintah mengutip kepala peradilan, Gholamhossein Mohseni Ejei, yang mengatakan membukanya “"sama saja dengan permusuhan dengan rezim dan nilai-nilainya" dan bahwa wanita yang tidak menutupi rambut mereka "akan dihukum."

Pesan dari para pejabat Iran datang di tengah-tengah meningkatkan jumlah perempuan di Iran yang muncul di depan umum tanpa berhijab setelah kematian seorang perempuan kurdi berusia 22 tahun Mahsa Amini di tahanan kepolisian.

Khamenei, otoritas tertinggi di Iran, adalah pejabat terakhir yang menekankan undang-undang wajib hijab, dengan mengatakan hijap adalah sebuah “kewajiban agama dan legal, bukan pembatasan pemerintah.”

“Melepas hijab dilarang secara agama dan secara politik,” kata media pemerintah mengutip perkataannya dalam sebuah rapat dengan para pejabat senior.

Advertising
Advertising

Khamenei menuduh “mata-mata musuh” yang berada di balik kampanye anti-hijab di Iran. “Banyak (perempuan) yang melepas hijab mereka tidak tahu mengenai hal ini. Jika mereka tahu, mereka pasti tidak akan melakukannya,” katanya.

Amini, seorang perempuan Kurdi Iran, tewas pada 16 September dalam tahanan tak lama setelah ditangkap oleh polisi moral di Teheran untuk dugaan melanggar aturan berpakaian untuk perempuan. Kematiannya memicu protes anti-rezim seluruh negeri selama berbulan-bulan. Dalam protes itu beberapa perempuan melepas hijab dan bahkan membakarnya. Unjuk rasa-unjuk rasa akhirnya mereda karena tindakan keras yang mematikan dari rezim.

Khamenei menolak protes-protes itu sebagai sebuah “konspirasi” yang dihasut pemerintahan-pemerintahan Barat yang menggunakan hak-hak perempuan sebagai sebuah “alasan”. Sebelumnya ia menuduh AS dan Israel mengatur protes-protes tersebut.

Kelompok Hak Asasi Manusia yang berpusat di Norwegia, Selasa, mengatakan pasukan keamanan Iran telah membunuh setidaknya 537 people dalam tindakan represif mereka pada demonstrasi-demonstrasi.

Iran menjadikan hijab sebagai kewajiban untuk digunakan kaum perempuan tak lama setelah revolusi 1979 negara tersebut. Perempuan yang melanggar aturan ketat berbusana berisiko ditangkap oleh polisi moral negara itu. Berdasarkan aturan berpakaian, kaum perempuan diwajibkan menutup rambut mereka seluruhnya di depan umum dan mengenakan pakaian-pakaian panjang dan longgar.

REUTERS

Pilihan Editor: AS Tewaskan Pemimpin Senior ISIS di Suriah, Ditembak Drone saat Menelepon

Berita terkait

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

5 hari lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

8 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

13 hari lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

15 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

18 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap oleh ICC.

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

19 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

20 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

21 hari lalu

Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

Ayah mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dituding merubah nama untuk menghapus identitas Yahudi sebelum pindah agama.

Baca Selengkapnya

Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

23 hari lalu

Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

Israel dikabarkan menyerang situs nuklir Isfahan, namun media setempat melaporkan tidak ada kerusakan karena serangan tersebut dilumpuhkan di udara.

Baca Selengkapnya