Lima Orang Dicurigai Penyerang Tokoh Anti Thaksin

Reporter

Editor

Minggu, 19 April 2009 10:43 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok:Polisi Thailand Sabtu (19/4) menginterogasi para saksi mata dan menyisir tempat kejadian perkara upaya pembunuhan terhadap aktivis politik anti mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, Sondhi Limthongkul.

Kepala Deputi Kepolisian Nasional Thailand Jongrak Jutanond mengatakan pihaknya mencurigai lima orang yang menyerang Sondhi dengan senjata, yang memimpin aksi demonstrasi memblokade bandara utama di negara Gajah Putih tersebut bulan lalu.

“Saya telah meminta pejabat terkait untuk mengumpulkan semua bukti, sebagai contoh sarung senjata, dan melakukan pemeriksaan terhadap tayangan CCTV,” Jongrak Jutanond, Minggu (19/4).

Komandan Polisi Kolonl King Kwaengwisatchaicharn mengatakan sebelumnya bahwa polisi telah menginterogasi penjual telur lokal yang truknya terlihat pada lokasi kejadian penembakan, namun menolak menyatakan keterlibatan penjual tersebut.

Penembak menggunakan senjata otomatis AK-47 dan M-16 dan menembakkan sekitar 100 rentetan tembakan ke arah mobil yang ditumpangi Sondhi Jumat (17/4) lalu yang melukai dirinya beserta sopir dan pengawalnya.

Tim dokter mengatakan Sondhi, pendiri kaos kuning gerakan pro perubahan yang membantu menjungkalkan kekuasaan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, keadaannya berangsur pulih setelah menjalani operasi untuk memindahkan pecahan peluru di tengkorak kepalanya.

Partai Aliansi untuk Demokrasi (PAD), partai yang berafiliasi dengan Sondhi, mengatakan 'orang dengan seragam' adalah pelaku di balik penembakan tersebut. Juru Bicara PAD Suriyasai Katasila mengatakan serangan nekat itu dilakukan oleh pihak-pihak yang tak takut terhadap hukum.

Koran Thailand, The Daily News dan koran berbahasa Inggris The Nation berspekulasi bahwa tentara terlibat karena penggunaan senjata pada serangan tersebut.

Namun polisi dan pejabat pemerintahan membantah spekulasi tersebut atau keterlibatan badan-badan negara. Sondhi, taipan media dibenci dikalangan demonstran 'kaos merah' dan mempunyai banyak musuh di antara komunitas pebisnis Thailand.

AP | REUTERS | BAGUS WIJANARKO

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya