Korea Utara Ungkit Serangan ke Kedutaannya di Madrid 2019, Tuduh AS Rampok di Siang Bolong

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 4 April 2023 10:44 WIB

Sebuah mobil Polisi Nasional Spanyol terlihat di luar kedutaan Korea Utara di Madrid, Spanyol 28 Februari 2019. REUTERS/Sergio Perez

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara mengungkit lagi serangan ke kedutaannya di Spanyol pada 2019, yang dilakukan bekas marinir AS. Mereka mengecam AS karena menolak mengekstradisi seorang pria yang dituduh melakukan pembobolan kedutaan, dengan mengatakan Washington melindungi terorisme.

Kedutaan Korea Utara di Madrid mengeluarkan pernyataan yang menandai ulang tahun keempat serangan itu, di mana sekelompok pria masuk kedutaan, mengikat dan membekap staf selama berjam-jam sebelum pergi dengan membawa komputer dan perangkat lain, demikian dilaporkan KCNA, Selasa, 4 April 2023.

Pyongyang mengecam insiden itu sebagai "pelanggaran berat kedaulatan dan serangan teroris" dan menuduh AS tidak menyelidiki kelompok itu secara menyeluruh serta menolak mengekstradisi pemimpinnya, Christopher Ahn, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional.

Ahn, mantan Marinir AS yang pernah bekerja sebagai aktivis hak asasi manusia, ditangkap di Los Angeles pada April 2019 tetapi dibebaskan dengan jaminan $1,3 juta tiga bulan kemudian.

"Ahn harus dihukum berat karena dia menimbulkan kerusakan mental, fisik, dan material yang parah pada anggota staf diplomatik dan keluarga mereka," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.

“Tetapi AS secara terbuka melindungi dan mendorong tindakan terorisme terhadap warga negara kami di luar negeri berdasarkan klaim yang tidak berdasar,” kata kedutaan.

Kedutaan menyebut perilaku Washington sebagai "perampokan siang bolong" dan "gangster", menuntutnya memberikan permintaan maaf resmi dan kompensasi serta menangkap dan mengekstradisi para perampok.

Advertising
Advertising

Otoritas Spanyol mengidentifikasi para penyusup sebagai anggota kelompok yang disebut Pertahanan Sipil Cheollima, atau Free Joseon, yang berusaha menggulingkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan meminta ekstradisi Ahn.

Kelompok tersebut telah mengakui berada di balik pembobolan tetapi mengatakan anggotanya diundang masuk.

Dokumen pengadilan AS menunjukkan bahwa perampok mengambil komputer, hard drive, dan ponsel dari kedutaan dan menyerahkannya ke FBI setelah melarikan diri ke AS. FBI memberikan barang-barang tersebut kepada otoritas Spanyol yang akhirnya mengembalikannya ke kedutaan.

REUTERS

Pilihan Editor Tentara Rusia di Ukraina Mengeluh Gaji Terlambat Dibayar

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

7 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

8 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

9 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

2 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya