Dino Patti Djalal: sebelum Piala Dunia U-20, Atlet Israel Tak Diusik Datang ke Sini

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 30 Maret 2023 17:35 WIB

Pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia U20, Shin Tae Yong bersama sejumlah pemain Timnas Sepak Bola Indonesia U20 berfoto dengan Maskot Piala Dunia FIFA U20 Badak Cula Cahaya (Bacuya) di sela acara 100 hari Menuju Piala Dunia FIFA U20 Indonesia 2023 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20 dimulai pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Sejumlah stadion di Indonesia direncanakan akan digunakan untuk perhelatan tersebut, seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Gelora Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, serta Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menyayangkan keputusan Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA, yang membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 edisi 2023 di Indonesia menyusul penolakan sejumlah elemen masyarakat hingga politikus atas partisipasi tim nasional Israel.

Dino mengatakan, keputusan FIFA itu merupakan peristiwa pahit dalam sejarah sepakbola Indonesia. Dia melihat ada kekecewaan baik dari penggemar, pemain, sampai konsekuensi yang akan diterima Indonesia.

“Sikap kita ke U-20 terlalu jauh dipolitisir, padahal Pemerintah Palestina sendiri tidak menentang kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Apakah kita lebih Palestina dari Palestina?” kata Dino dalam keterangan tertulis pada Kamis, 30 Maret 2023.

Pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 Indonesia dipastikan setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar pada Rabu, 29 Maret 2023.

FIFA dalam keterangan tertulis tidak menyinggung sama sekali soal penolakan partisipasi tim nasional Israel di ajang sepak bola anak muda itu. Namun badan sepak bola dunia menyebut, keputusan diambil berdasarkan perkembangan terkini.

Advertising
Advertising

Penolakan dari ormas Islam hingga pejabat publik mencuat awal bulan ini. Pengundian Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada akhir bulan di Bali terlebih dahulu dibatalkan, setelah beberapa pekan sebelumnya Gubernur I Wayan Koster memberikan penolakan kedatangan tim nasional Israel.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menyuarakan penolakan terhadap Israel. Prinsip ini diklaim sejalan atas sikap luar negeri Indonesia, mendukung Palestina melawan pendudukan Israel.

Dino, dalam keterangannya, mengatakan, sebelum kuat penolakan belakangan ini, atlet Israel pernah berpartisipasi di gelaran olahraga yang dilangsungkan di Indonesia. Misalnya, empat atlet Israel ikut serta dalam Kejuaraan Dunia Balap Sepeda pada 2023 bertajuk UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta International Velodrome, pada Februari lalu.

Pada 2022, sejumlah anggota Parlemen Israel juga menghadiri Kongres Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali. Delegasi Israel juga hadir dalam konferensi akbar perubahan iklim PBB COP-13 di Bali 2007. “Juga tidak apa-apa,” kata Dino.

“Semuanya terjadi tanpa sedikit pun mengubah posisi tegas dan teguh Indonesia dukung perjuangan kemerdekaan Palestina,” ujar wakil menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Tuan rumah baru untuk Piala Dunia U-20 akan diumumkan sesegera mungkin oleh FIFA. Tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah yakni pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Indonesia, menurut FIFA, berpotensi terkena sanksi. "FIFA ingin menggarisbawahi, bahwa terlepas dari keputusan tersebut, kami tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pasca tragedi yang terjadi pada Oktober 2022."

Erick Thohir mengaku telah menerima keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. "Saya sudah berjuang maksimal,” katanya dari Doha, seperti dikutip dari keterangan yang dibagikan ke media, Rabu, 29 Maret 2023.

Pilihan Editor: Email Wartawan Wall Street Journal Bobol, Diduga Dilakukan Peretas Cina

Berita terkait

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

40 menit lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

1 jam lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

2 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

5 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

6 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

6 jam lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

18 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

19 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya