Dunia Kecam Junta Myanmar yang Bubarkan Parpol Suu Kyi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 29 Maret 2023 21:09 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia internasional mengutuk langkah junta militer Myanmar membubarkan partai politik pimpinan Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Pada Selasa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar Myanmar kembali kepada demokrasi.

"Ini adalah upaya lain menuju arah yang tidak kami inginkan," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan. "Kami ingin melihat Aung San Suu Kyi dan yang lainnya yang saat ini ditahan, dibebaskan. Kami akan terus mengupayakan hal itu."

Sementara Jepang dan Australia pada Rabu, 29 Maret 2023, menyatakan keprihatinan mereka atas pembubaran partai yang berkuasa di Myanmar. Kedua negara itu mendesak pemerintah militer untuk mengejar proses yang lebih inklusif untuk mengembalikan negara itu ke demokrasi.

“Kami sangat prihatin bahwa dikeluarkannya NLD dari proses politik akan membuat semakin sulit untuk memperbaiki situasi,” kata kementerian luar negeri Jepang dalam sebuah pernyataan.

“Jepang sangat mendesak Myanmar untuk segera membebaskan pejabat NLD, termasuk Suu Kyi, dan menunjukkan jalan menuju penyelesaian masalah secara damai dengan cara yang mencakup semua pihak terkait.”

Advertising
Advertising

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan sangat prihatin tentang penyempitan lebih lanjut ruang politik di Myanmar, karena persyaratan pendaftaran pemilu yang ketat.

Mereka mendesak semua pemangku kepentingan harus diizinkan untuk berpartisipasi dalam proses politik, dan memperingatkan pengecualian mereka dapat menyebabkan kekerasan dan ketidakstabilan lebih lanjut.

“Kami akan terus memantau dengan cermat tindakan rezim, dan menyerukan pemulihan demokrasi termasuk pemilihan yang kredibel,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara militer Myanmar tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar. Pemimpinnya Min Aung Hlaing pada Senin mendesak kritikus internasional untuk mendukung upayanya memulihkan demokrasi.

Junta Myanmar pada Selasa membubarkan 40 partai politik, termasuk partai pimpinan Aung San Suu Kyi, karena tidak mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan umum sampai tenggat yang telah ditetapkan junta.

NLD memenangkan mayoritas kursi dalam parlemen Myanmar pada pemilu November 2020.

Myanmar tengah dilanda krisis setelah junta mengudeta pemerintahan terpilih Myanmar pimpinan Suu Kyi pada 1 Februari 2021. Tindakan keras berdarah dilakukan terhadap protes yang menimbulkan perjuangan bersenjata melawan junta. Lebih dari satu juta orang telah mengungsi akibat pertempuran, menurut PBB.

Pemimpin terguling Myanmar Aung San Suu Kyi, 77 tahun, menjalani hukuman 33 tahun penjara karena berbagai pelanggaran dan puluhan sekutu NLD-nya juga dipenjara atau telah melarikan diri. NLD telah berulang kali mengesampingkan mencalonkan diri dalam pemilihan, yang belum ada tanggal yang ditetapkan, menyebutnya tidak sah.

Pilihan Editor: Junta Myanmar Membubarkan Eks-Partai Berkuasa yang Gagal Mendaftar

REUTERS

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

6 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

10 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

12 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

14 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

16 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

17 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya