Sebut Ada Buron Bernama Modi, Pemimpin Oposisi India Rahul Gandhi Dipenjara 2 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 23 Maret 2023 16:45 WIB

Rahul Gandhi, presiden partai oposisi utama India, menunjukkan jari bertanda tinta setelah memberikan suaranya dalam Pemilu di tempat pemungutan suara di New Delhi, India, 12 Mei 2019. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan India menghukum pemimpin oposisi Rahul Gandhi penjara 2 tahun dalam kasus pencemaran nama baik gara-gara di sebuah pidato pada 2019, ia menyebut ada buronan bermarga Modi.

Gandhi, seorang pemimpin senior partai Kongres dan keturunan dari dinasti politik Nehru-Gandhi, akan mengajukan banding. Putusan itu dijatuhkan oleh pengadilan di kota Surat, Kamis, 23 Maret 2023. Kota di negara bagian Gujarat ini adalah tempat asal Perdana Menteri Narendra Modi.

"Pengadilan telah memutuskan komentar Rahul Gandhi sebagai fitnah," kata Ketan Reshamwala, advokat Purnesh Modi, seorang anggota parlemen Gujarat dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yang dipimpin PM Modi. "Dia telah dijatuhi hukuman dua tahun penjara."

Gandhi hadir di pengadilan Surat, yang segera memberinya jaminan dan menangguhkan hukuman selama sebulan.

Dalam pidato menjelang pemilihan umum terakhir tahun 2019, Gandhi merujuk pada perdana menteri dan dua buronan pengusaha India, semuanya bermarga Modi, sambil berbicara tentang dugaan korupsi tingkat tinggi di negara tersebut.

Pada hari Kamis, Gandhi mengatakan kepada pengadilan bahwa komentarnya tidak bertentangan dengan komunitas mana pun.

Partai Gandhi mengatakan kasus itu diajukan oleh pemerintah BJP yang "pengecut dan diktator" karena dia "membongkar perbuatan gelap mereka".

Advertising
Advertising

"Pemerintah Modi adalah korban kebangkrutan politik", kata presiden Kongres Mallikarjun Kharge di Twitter. "Kami akan mengajukan banding di pengadilan yang lebih tinggi."

Gandhi, salah satu saingan utama Modi menjelang pemilihan umum 2024, mendapat dukungan dari Partai Aam Aadmi (AAP) yang memerintah Delhi dan dua pemimpin utamanya dipenjara atas apa yang mereka sebut tuduhan palsu.

"Sebuah konspirasi sedang dibuat untuk melenyapkan para pemimpin dan partai non-BJP dengan menuntut mereka," tulis ketua AAP dan Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal di Twitter.

"Kami memiliki perbedaan pendapat dengan Kongres, tetapi tidak benar melibatkan Rahul Gandhi dalam kasus pencemaran nama baik seperti ini. Adalah tugas publik dan oposisi untuk mengajukan pertanyaan. Kami menghormati pengadilan tetapi tidak setuju dengan keputusan tersebut."

BJP mengatakan tidak ada yang kebal hukum.

"Hukum India menyatakan bahwa jika seseorang atau organisasi telah difitnah dengan pernyataan keji, komentar yang memalukan, pelecehan atau komentar yang memfitnah, maka dia memiliki hak untuk meminta ganti rugi," kata anggota parlemen BJP Ravi Shankar Prasad kepada wartawan.

"Tapi Partai Kongres keberatan dengan ini; mereka menginginkan kebebasan penuh bagi Rahul Gandhi untuk mengucapkan pelanggaran."

Kongres Gandhi yang dulunya dominan, kini menguasai kurang dari 10% kursi terpilih di majelis rendah parlemen dan kalah telak dari BJP dalam dua pemilihan umum terakhir.

Modi tetap menjadi politisi paling populer di India dengan selisih yang besar dan secara luas diperkirakan akan memenangkan pemilihan ketiga pada Pemilu 2024.

REUTERS

Pilihan Editor Cina Usir Kapal Perang AS dari Laut Cina Selatan

Berita terkait

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

1 hari lalu

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

1 hari lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

1 hari lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

2 hari lalu

PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

Salah satu yang diajukan PPP adalah perkara nomor 46-01-17-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 tentang sengketa hasil pemilihan DPRD Kota Serang, Banten.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

2 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

MK Siapkan Dokter hingga Tukang Pijat untuk Hakim Konstitusi

2 hari lalu

MK Siapkan Dokter hingga Tukang Pijat untuk Hakim Konstitusi

MK akan menangani ratusan perkara sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

2 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

2 hari lalu

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Akan Bekerja Keras untuk Rakyat Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih

4 hari lalu

Prabowo Sebut Akan Bekerja Keras untuk Rakyat Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih

Prabowo mengatakan, bahwa ia dan Gibran akan mulai bekerja keras dan mempersiapkan diri guna melanjutkan pemerintahan baru.

Baca Selengkapnya