Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 23 Maret 2023 08:00 WIB

Warga berjalan di samping rumah yang rusak akibat serangan militer Rusia, di kota Hlevakha, di luar Kyiv, Ukraina 26 Januari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Membangun kembali ekonomi Ukraina setelah invasi Rusia lebih dari setahun yang lalu sekarang diperkirakan menelan biaya US$411 miliar (setara Rp 6,3 kuadriliun), 2,6 kali lipat dari perkiraan produk domestik bruto Ukraina 2022, demikian temuan sebuah studi baru oleh Bank Dunia, PBB, Komisi Eropa, dan Ukraina.

Perkiraan yang dirilis Rabu, 22 Maret 2023, mencakup periode selama satu tahun sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022 dan menghitung kerusakan fisik langsung terhadap infrastruktur dan bangunan, dampak pada kehidupan dan mata pencaharian masyarakat, serta biaya untuk "membangun kembali dengan lebih baik," kata Bank Dunia.

Jumlahnya naik tajam dari perkiraan US$349 miliar (setara Rp 5,3 kuadriliun) yang dirilis September lalu.

Proyeksi baru muncul sehari setelah Dana Moneter Internasional mengatakan stafnya telah mencapai kesepakatan dengan otoritas Ukraina pada paket pinjaman empat tahun senilai US$15,6 miliar (setara Rp 239 triliun) yang dapat memanfaatkan miliaran dalam bentuk bantuan dari badan lain, setelah disetujui oleh dewan eksekutif IMF dalam beberapa minggu mendatang.

"Infrastruktur energi, perumahan, infrastruktur penting, ekonomi dan penghapusan ranjau kemanusiaan adalah lima prioritas kami untuk tahun ini," kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dalam sebuah pernyataan tentang taksiran tersebut.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan perkiraan kerusakan dan kebutuhan pemulihan tidak termasuk data hilangnya infrastruktur, perumahan, dan bisnis di wilayah yang sekarang diduduki oleh pasukan Rusia.

Menurut taksiran kebutuhan segera, Ukraina akan membutuhkan US$14 miliar (setara Rp 214 triliun) untuk investasi rekonstruksi dan pemulihan kritis dan prioritas pada 2023, yang akan membutuhkan US$11 miliar (setara Rp 168 triliun) dalam pembiayaan di luar anggaran Ukraina 2023.

Sekitar 22% kebutuhan adalah transportasi, sementara perumahan 17%, energi 11% dan pertanian 7%.

Peningkatan proporsional terbesar adalah energi, di mana kerusakan lebih dari lima kali tingkat yang terlihat pada Juni 2022, kata Bank Dunia. Lompatan terbesar terjadi di wilayah garis depan seperti Donetsk, Kharkiv, Luhansk, dan Kherson, yang menjadi sasaran berat dalam serangan rudal Rusia sejak Oktober.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah, Anna Bjerde, memuji ketahanan dan tekad Ukraina dalam mengatasi kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi yang mendesak.

"Dukungan berkelanjutan untuk Ukraina merupakan investasi ekonomi negara maupun global. Dukungan mitra pembangunan untuk investasi publik perlu dilengkapi dengan investasi swasta yang signifikan untuk meningkatkan pembiayaan yang tersedia untuk rekonstruksi," katanya.

REUTERS

Pilihan Editor: Macron Tak Mau Mengalah Meski Protes Memanas

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

6 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

9 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

6 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

7 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

8 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

8 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya