Bentrok dengan Polisi Pakistan, Ratusan Pendukung Imran Khan Ditangkapi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 20 Maret 2023 17:30 WIB

Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan membawa tongkat dan meneriakkan slogan saat mereka menjaga pintu masuk rumah Khan, di Lahore, Pakistan 16 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Pakistan menangkap puluhan pendukung dan pembantu mantan Perdana Menteri Imran Khan dalam penggerebekan di dua kota sebagai bagian dari tindakan keras terhadap mereka yang terlibat dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.

Pendukung Partai Tehreek-e-Insaf Pakistan (PTI) bentrok dengan polisi, yang akan menangkap Khan di rumahnya di kota Lahore pekan lalu. Mereka juga menyerang petugas keamanan ketika Khan tiba di pengadilan di kota Islamabad, Sabtu lalu.

"Sekitar 285 pendukung PTI telah ditangkap di Lahore dan Islamabad. Rumah semua pemimpin utama digerebek polisi tadi malam," kata pembantu Khan, Fawad Chaudhry, kepada Reuters, Senin, 20 Maret 2023.

Khan adalah perdana menteri dari 2018 hingga 2022, sebelum digulingkan dari jabatannya dalam pemungutan suara parlemen. Sejak itu dia menuntut pemilihan cepat dan mengadakan aksi unjuk rasa di seluruh negeri.

Penggantinya sebagai perdana menteri, Shehbaz Sharif, telah menolak permintaannya dan mengatakan pemilihan akan diadakan sesuai jadwal akhir tahun ini.

Khan, 70 tahun, menghadapi beberapa kasus hukum, termasuk satu kasus yang menyebabkan upaya penangkapannya gagal pada hari Selasa setelah pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan karena tidak muncul dalam sidang.

Bentrokan antara pendukung Khan dan pasukan keamanan telah membawa babak baru kekacauan politik ke Pakistan, yang berada di tengah krisis ekonomi.

Advertising
Advertising

Khan mengatakan pemerintah dan militer berusaha menghentikannya untuk mengikuti pemilihan berikutnya, yang dijadwalkan pada November. Jika terbukti bersalah dalam suatu kasus, Khan dapat menghadapi diskualifikasi dari pemungutan suara.

Baik pemerintah maupun militer menyangkal hal ini.

Polisi di Lahore dan Islamabad mengkonfirmasi penggerebekan dan penangkapan pendukung PTI yang mereka katakan terlibat dalam bentrokan dengan polisi dan pembakaran.

"Polisi menggerebek rumah karena tujuh kasus dengan berbagai tuduhan, termasuk terorisme, telah didaftarkan terhadap para pemimpin dan anggota," kata kepala polisi Lahore Bilal Kamiana kepada Reuters mengacu pada bentrokan dengan polisi.

Dia mengatakan 125 aktivis telah ditangkap di Lahore, termasuk beberapa pekan lalu.

Di Islamabad, juru bicara polisi mengatakan 198 pendukung PTI telah ditangkap sehubungan dengan pembakaran dan penyerangan terhadap polisi yang menyebabkan 58 orang terluka dan lebih dari selusin kendaraan, termasuk beberapa mobil polisi, dibakar.

Lebih banyak penggerebekan sedang dilakukan, kata juru bicara itu.

Dia mengatakan polisi juga pergi ke rumah seorang senator PTI, Shibli Faraz, dengan surat perintah penggeledahan, tetapi senator itu tidak ada di rumah.

Khan, dikenang oleh banyak orang karena kesuksesannya sebagai pemain kriket dan kemudian untuk kegiatan amalnya, mendapatkan dukungan yang cukup besar di kalangan pemilih dengan kebijakan konservatif dan nasionalistisnya.

REUTERS

Pilihan Editor Setelah Sukses dengan Saudi-Iran, China Ingin Damaikan Rusia-Ukraina

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

4 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

12 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

13 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

19 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

20 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

30 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

31 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

54 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

6 Maret 2024

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya