Inggris, Italia dan Jepang Teguhkan Proyek Jet Tempur Masa Depan Tempest

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 17 Maret 2023 14:29 WIB

Italia bergabung dengan program Tempest yang dipimpin Inggris karena diyakini dapat berkontribusi lebih dari yang dapat dilakukannya dalam program FCAS. Jenderal Luca Goretti mengatakan bahwa dengan dua program yang saat ini dalam "fase konseptual" adalah hal yang wajar, pada periode awal ini, masing-masing negara menilai opsi teknologi. BAE Systems

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Jepang, Inggris dan Italia meneguhkan tekad untuk mengembangkan jet tempur generasi mendatang pada 2035, setelah rencana itu diluncurkan akhir tahun lalu.

Dalam pertemuan trilateral pertama antara menteri pertahanan ketiga negara di Tokyo, Kamis, 16 Maret 2023, Menhan Jepang Yasukazu Hamada dan mitranya dari Inggris dan Italia, Ben Wallace dan Guido Crosetto, juga membahas kerja sama ketiga negara di kawasan Indo-Pasifik -- tempat China mengintensifkan kegiatan militernya, kata Kementerian Pertahanan Jepang.

"Proyek jet tempur ini akan membangun landasan kerja sama pada generasi mendatang dan memberikan kontribusi besar untuk memperkuat keamanan global," kata Hamada pada pertemuan tersebut, yang sebagian terbuka untuk media.

Sementara Wallace mengatakan bahwa ketiga negara akan membuat kemitraan masa depan yang "kuat dan sukses", dan "program yang fokus ke masa depan" akan menghasilkan kesejahteraan.

Proyek tiga arah itu diresmikan pada Desember 2022 oleh para pemimpin Jepang, Amerika Serikat, dan dua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu, karena mereka telah menghadapi tantangan keamanan yang semakin parah, termasuk invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

Program Udara Tempur Global (GCAP) Jepang, Inggris, Italia ini akan dikembangkan bersamaan dengan proyek Perancis-Jerman-Spanyol, yang telah diganggu oleh ketegangan politik dan industri antara para mitra.

Berdasarkan kesepakatan akhir tahun lalu, Inggris dan Italia akan menggabungkan program Future Combat Air mereka yang sudah ada, yang diberi nama Tempest, dengan proyek F-X milik Jepang. Ketiga negara akan berbagi biaya pengembangan, yang diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar, meskipun keputusan akhir tentang kontribusi yang tepat akan diputuskan berdasarkan penilaian bersama terhadap biaya dan anggaran nasional.

Crosetto mengatakan bahwa Eropa dan Asia dianggap "sangat jauh, tetapi bukan itu masalahnya" sekarang, dan masa depan Italia dan Inggris juga "sangat terkait dengan peristiwa" yang terjadi di kawasan Indo-Pasifik.

Ini adalah pertama kalinya Tokyo terlibat dalam pengembangan alutsista dengan negara selain Amerika Serikat.

Perwakilan dari perusahaan Jepang Mitsubishi Heavy Industries, perusahaan Inggris BAE Systems dan Leonardo Italia diundang ke pertemuan tersebut, dan mereka berjanji untuk bekerja sama secara erat dengan pemerintah ketiga negara, kata Kemenhan Jepang.

Ketiganya merupakan perusahaan utama yang terlibat dalam proyek pengembangan pesawat jet tempur antara Jepang, Italia dan Inggris itu.

Jepang berencana untuk mengerahkan jet tempur baru pada 2035 untuk menggantikan sekitar 90 pesawat tempur F-2 yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Bela Diri Jepang.

Pesawat tempur yang dikembangkan bersama oleh ketiga negara itu akan menggantikan masing-masing 144 dan 94 jet Eurofighter di Inggris dan Italia, kata para pejabat.

Dalam pernyataan bersama pada Desember 2022, para pemimpin ketiga negara juga berjanji untuk membangun "hubungan pertahanan jangka panjang" sambil berjanji untuk lebih memperkuat rantai pasokan dan basis industri.

Sebelum dan sesudah pertemuan trilateral itu, Hamada mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan Crosetto dan Wallace, dan setuju untuk bekerja sama dalam mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, menurut Kemenhan Jepang.

Visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dipromosikan terutama oleh Jepang dan AS sebagai perlawanan nyata terhadap ambisi maritim China di kawasan tersebut.

ANTARA, KYODO-OANA

Pilihan Editor: Turis Rusia Bikin Ulah di Bali, Dubes Minta RI Tak Cabut Visa on Arrival

Advertising
Advertising

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

8 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

11 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya