10 Jenis Ular Berbisa di Dunia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Maret 2023 16:01 WIB

Pecinta hewan reftil menunjukan seekor ular boiga multomaculata di Panyikiran, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, 29 September 2021. Pegiat alam terbuka Hira, membudidayakan ular berbisa untuk dilepasliarkan ke habitatnya agar menjaga keseimbangan ekosistem alam dan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia adalah negara yang yang memiliki iklim tropis sehingga mampu menjadi habitat nyaman bagi kelompok ular berbisa. Biasanya ular-ular berbisa membangun sarang di semak belukar, hutan belantara, dan rawa. Parahnya, bisa Anda temukan juga ular berbisa di loteng rumah pemukiman warga. Anda perlu waspada terutama ketika musim hujan akan hadir. Hal ini karena adanya ular-ular berbisa yang muncul pada saat musim hujan. Musim hujan adalah waktu terbaik bagi telur-telur ular berbisa untuk menetas. Terutama anak kobra yang mulai muncul di permukaan terutama pada daerah terpencil. Kenali 8 ular berbisa berikut dan waspadai kehadirannya:

1. Mamba Hitam atau Black Mamba

Black mamba (dendroaspis polylepis) berhabitat asli di benua Afrika dan menjadi salah satu ular berbisa paling ditakuti. Bisa black mamba mengandung racun neurotoxins dan cardiotoxins yang mana ia mampu membuat manusia dewasa ambruk hanya dalam 45 menit saja. Hebatnya, ular black mamba ini juga dibekali kemampuan melata yang cepat untuk memangsa. Kecepatan ular ini sekitar 16 km/jam.

2. King Kobra

King Kobra (ophiophagus hannah) adalah jenis ular kobra mematikan kedua. King kobra termasuk jenis ular kobra terpanjang di dunia dengan fisik yang kuat. King kobra mempunyai racun yang terdiri dari sitotoksik dan neurotoksin. Racun itu langsung menyerang sistem saraf manusia maupun hewan yang terkenal. Efeknya akan menyebabkan kelemahan otot, penglihatan kabur, vertigo, rasa kantuk yang berlebihan, hingga kelumpuhan. Lalu, menyebabkan koma hingga kematian dalam 30 menit.

3. Ular Weling

Weling dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara. Parahnya, gigitan dari weling bisa berakibat fatal meskipun korban sudah diberi antivenin. Ular berbisa ini juga menjadi ancaman ular lain dan ular sejenisnya. Ular weling termasuk ular jenis nokturnal dan lebih agresif dalam kegelapan. Racun yang dimiliki weling adalah racun saraf di mana ini 16 kali lebih kuat daripada ular kobra. Gigitannya membuat kelumpuhan otot korban dengan mencegah kemampuan ujung saraf dan kimia otak untuk melepaskan serta mengirim pesan ke saraf berikutnya.

4. Viper

Viper rantai atau viper russel adalah ular yang ada di Asia Tenggara, Cina, Taiwan dan India. Ia menyukai berhabitat di rerumputan dan di lokasi pertanian. Ular ini memproduksi banyak bisa, di mana korban bisa langsung mendapatkan pendarahan. Ular viper termasuk ular yang sangat agresif juga aktif di malam hari atau setelah hujan reda.

5. Death Adder

Advertising
Advertising

Death adder berhabitat di Australia timur dan selatan. Kemudian, di Papua Nugini. Ular Death Adder ini tidak aktif berburu mangsa, tetapi ia pandi bersembunyi menunggu mangsa lewat. Bisa ular death adder bisa menyebabkan gangguan sistem pernafasan, kelumpuhan, hingga kematian dalam waktu 6 jam.

6. Ular Taipan

Ada tiga jenis taipan yang bisa Anda ketahui, yaitu taipan pesisir, taipan daratan, dan taipan central ranges. Bisa ular ini adalah neurotoxin tinggi sehingga membuat korban bisa lumpuh hanya dengan satu kali gigitan. Mangsa ular ini adalah mamalia, kehadirannya sangat mengganggu terutama untuk manusia.

7. Ular Harimau

Ular harimau bisa Anda temukan di wilayah Australia. Bisa ular harimau ini memiliki racun neurotoksik yang sangat kuat. Di mana gigitan dari ular harimau bisa berujung pada kematian korban dalam hitungan singkat sekitar 30 menit. Namun, ada juga yang berefek lama sekitar waktu 6-24 jam kematian. Gejala dari gigitan ular ini cepat muncul seperti nyeri di kaki dan leher. Lalu, muncul kesemutan, mati rasa, berkeringat, hingga kesulitan bernafas dan kelumpuhan.

8. Kobra Filipina

Kobra Filipina memiliki racun bisa yang paling mematikan dari semua spesies kobra. Ular ini dibekali kemampuan menyemburkan racun saraf hingga sejauh tiga meter. Efeknya akan mengganggu fungsi jantung dan pernapasan korban. Kemudian, neurotoksisitas, kelumpuhan pernapasan, dan kematian singkat dalam 30 menit. Termasuk gejala sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare, pusing, pingsan, dan kejang.

9. Boomslang

Ular boomslang (dispholidus typus) mendiami wilayah benua Afrika. Warna dari ular ini beragam bergantung pada jenis kelaminnya. Namun, tidak sulit bagi Anda untuk mengenalinya. Boomslang jantan berwarna hijau muda dengan tepian hitam. Lalu, boomslang betina berwarna coklat. Panjang tubuh kedua jenisnya mencapai 1,6 meter dengan mata yang berukuran besar, berbeda dengan kebanyakan ular lainnya. Bisa racun boomslang menjadikan korban mengalami pembekuan darah.

10. Ular Tedung Coklat atau Eastern Brown Snake

Anda biasa ditemukan di Australia. Eastern brown adalah ular dengan bisa yang sangat mematikan. Ular ini pun menjadi penyebab kasus kematian di Australia tercatat menurut berbagai sumber dengan kasus kematian mulai dari tahun 2000-2016. Eastern brown snake akan bereaksi jika melihat ada gerakan. Jadi, jika Anda menemukan ular ini, berusahalah untuk diam.

Pilihan editor: Ciri-ciri Ular Berbisa

NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

2 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

38 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

39 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

42 hari lalu

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

47 hari lalu

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024

Baca Selengkapnya

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

5 Maret 2024

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

3 Maret 2024

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.

Baca Selengkapnya

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

1 Maret 2024

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

29 Februari 2024

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak 24 hingga 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya