Bom Meledak di Tepi Barat, Israel Curigai Hizbullah dari Lebanon

Kamis, 16 Maret 2023 13:05 WIB

Seorang pengunjuk rasa dilumpuhkan oleh petugas setelah dirinya bersiap untuk melepaskan RPG dalam aksi baku tembak dengan petugas keamanan di Beirut, Lebanon, 14 Oktober 2021. Ratusan pendukung Hizbullah dan sekutu utama mereka, Amal, bergerak menuju Istana Kehakiman di ibu kota Lebanon. Namun, massa tiba-tiba ditembak oleh penembak jitu di atap, memaksa demonstran dan jurnalis berlindung. REUTERS/Aziz Taher

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Israel membunuh seorang pria yang dicurigai menanam bom di pinggir jalan. Ledakan itu melukai seorang pria di dekat wilayah pendudukan Tepi Barat pada pekan ini. Tersangka ditengarai memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata dari Lebanon, Hizbullah.

Pada Senin, 13 Maret 2023, seorang pengendara Israel terluka parah dalam sebuah ledakan di jalan dekat Tepi Barat. Di wilayah pendudukan itu serangan militan Palestina yang diprovokasi Israel telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Para pejabat Israel menahan diri untuk tidak berkomentar. Tetapi dalam sebuah pengarahan dengan wartawan, militer mengatakan seorang tersangka bersenjatakan beberapa perangkat, termasuk rompi bunuh diri, telah dihentikan di sebuah pos pemeriksaan pada Senin.

Pasukan keamanan Israel menembak dan membunuh pria itu. Menurut seorang pejabat militer Israel, sopirnya ditangkap dan dibawa untuk diinterogasi lebih lanjut.

“Tersangka ditemukan memiliki senjata, termasuk sabuk peledak yang siap diaktifkan," kata militer pada Rabu, 15 Maret 2023. Otoritas menambahkan pihaknya telah mencegah serangan lain.

Advertising
Advertising

Pejabat itu mengatakan militer sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara pria itu dan kelompok militan Hizbullah Libanon yang kuat dan bekerja. Asumsinya tersangka menyusup ke Israel dari Libanon.

Pejabat itu tidak memberikan bukti atas dugaan hubungan pria itu dengan Lebanon. Sementara Hizbullah tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempersingkat jadwal perjalanan ke Berlin pada Rabu, 15 Maret 2023. Kantornya PM Israel sebelumnya mengatakan dia telah mengadakan konsultasi "tentang perkembangan keamanan nasional".

Rencana perjalanan awal yang beredar minggu lalu mengatakan Netanyahu akan kembali pada Jumat. Pernyataan baru mengatakan dia akan kembali pada Kamis.

Pernyataan itu tidak menentukan apakah penjadwalan ulang dan konsultasi terkait. Mereka juga tidak memberikan rincian lebih lanjut.

REUTERS

Pilihan Editor: PM Anwar Ibrahim Dapat Paket Pasta Gigi Ganja dari Indonesia, Menteri Malaysia Tertawa

Berita terkait

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

39 menit lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

56 menit lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

2 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

4 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

5 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

5 jam lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

17 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

18 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

19 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya