Fakta-Fakta Hujan Cacing di Cina yang Viral, Apa Penyebabnya?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 Maret 2023 18:33 WIB

Hujan cacing di Cina. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video viral yang diunggah oleh akun bercentang biru @TheInsiderPaper di Twitter menghebohkan jagat maya. Dalam rekaman bergambar berdurasi 10 detik itu, nampak deretan mobil yang bagian luarnya dipenuhi benda memanjang dan gelap seperti cacing. Objek yang diduga cacing tanah tersebut sukses membuat warganet merinding.

“Lihat, warga Cina diminta mencari tempat berlindung usai (diduga) turun hujan cacing”, tulis keterangan @TheInsiderPaper dalam bahasa Inggris.

Beberapa pengguna media sosial milik Elon Musk tidak mau ketinggalan untuk menanggapi video yang telah ditonton sebanyak 18,4 juta kali itu. Ada yang menganggapnya normal, di sisi lain, beberapa orang merasa takut.

“Sangat normal”, kata @MilenaAmit.

“Itu virus baru dari Cina”, kata @SillySaltyAFVet.

Advertising
Advertising

Lantas, sebenarnya apakah video itu hoax ataukah sungguh nyata? Serta bagaimana fakta hujan cacing di Cina

Fakta Hujan Cacing di Cina

Menurut El Heraldo dari situs Edinburgh News, saat ini warga Tiongkok dianjurkan untuk membawa payung ketika beraktivitas di luar ruangan. Mereka menjalankan bisnis sehari-hari sambil dilindungi oleh payung supaya terhindar dari serangan ulat yang berguguran. Fenomena tersebut diberi nama hujan cacing oleh para warganet.

Di awal Maret, cacing sering muncul ke permukaan daratan, tepatnya pada bulan purnama pertama. Karena alasan itulah, Maret disebut sebagai bulan cacing di provinsi Liaoning, Cina. Namun tidak sedikit yang menafsirkan berbeda terkait benda sepanjang 8 sampai 10 cm tersebut.

Penyebab Hujan Cacing di Cina

Dikutip dari laman PurnEAUniversity.org pada Selasa (14/3/2023), otoritas setempat belum mengonfirmasi kejadian langka tersebut secara ilmiah. Fenomena unik jatuhnya hewan kelompok annelida bak dari langit itu dianggap sebagai hujan cacing tanah. Namun beberapa warganet membantahnya dan mengungkapkan objek itu merupakan bagi dari pohon poplar yang tumbang saat berbunga.

Bunga poplar tumbuh subur di Cina dan sering diisi dengan biji. Ketika jatuh, bentuknya menyerupai ulat karena silinder memanjar. Bunga poplar memiliki jadwal mekar musiman, yakni antara Februari dan Maret. Cabang pohonnya dapat menampilkan berbagai warna tergantung musim. Dan buahnya berwujud kapsul dengan biji berambut putih.

Tak sedikit pula yang berpendapat bahwa hinggapnya cacing di kap mobil dan badan jalan seperti tampak pada video, diakibatkan oleh badai. Angin ribut dengan kecepatan tinggi diduga mampu membawa cacing tanah melayang di udara dan menjatuhkannya di suatu lokasi karena perbedaan tekanan udara.

Wartawan dari Cina, Shen Siwei (@Shei_shiwei) membagikan cuitannya di Twitter dan meyakini bahwa video itu palsu. Dia menyebut benda berbentuk panjang dan pipih tersebut adalah bunga tulip yang sangat normal terjatuh di musim semi. Serta menyayangkan sikap pengguna media sosial yang mengolok-ngolok warga Cina dan akan menyantap cacing tanah itu.

Bukan tanpa alasan, kekhawatiran masyarakat dunia akan fenomena langka seperti hujan cacing tanah begitu tinggi. Mengingat Covid-19 yang sempat menyerang manusia selama beberapa tahun berasal dari Wuhan, Cina. Apalagi peneliti dari Smithsonian Tropical Research Institute menguak dugaan kelelawar sebagai dalang utama penyebaran virus corona.

Hujan Cacing di Cina Bukan Fenomena Baru

Menurut Greek Reporter, ahli biologi asal Norwegia, Karsten Erstad sempat terkejut usai menemukan ribuan cacing tanah ketika bermain ski pada April 2015. Dengan salju setebal 50 cm di atas permukaan tanah, dia ragu bahwa hewan tersebut dapat menembus dan bertahan dalam kondisi super dingin. Sebaliknya, dia berspekulasi bahwa cacing tanah jatuh dari langit setelah diangkat angin. Diperkirakan per meter persegi lahan, dihuni 20 cacing.

Sebelumnya, peristiwa serupa juga terekam di perbatasan Skotlandia pada 2011. Saat itu, seorang guru olahraga, David Crichton sedang mengawasi sekelompok anak laki-laki. Kemudian mereka mendengar suara benda terjatuh di sebuah lapangan. Setelah diperiksa, mereka melihat sekitar 20 cacing tanah.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Berita terkait

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

15 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

3 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

6 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

12 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

23 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya