Biden Umumkan Pakta Kapal Selam Nuklir di Asia Pasifik

Selasa, 14 Maret 2023 08:47 WIB

Kapal selam USS Nautilus ditenagai oleh pembangkit listrik tenaga nuklir Amerika, tetapi lambungnya berasal dari Jerman. Nautilus menyerupai U-boat Tipe XXI Jerman, desain perang yang paling canggih dan dasar untuk banyak desain kapal selam pascaperang. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan rencana menyediakan kapal selam nuklir mulai awal 2030-an bagi mitra AUKUS, Australia dan Inggris. Tujuannya adalah melawan ambisi Cina di Asia Pasifik.

Biden menjamu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dengan sebuah upacara di pangkalan angkatan laut di San Diego pada Selasa, 14 Maret 2023, seperti dilansir Reuters.

Ini untuk pertama kalinya dalam 65 tahun terakhir Amerika Serikat bersedia berbagi teknologi kapal selam bertenaga nuklir dengan negara lain. Kesepakatan pembelian dan pelatihan penggunaan kapal selam nuklir ini menjadi langkah strategis yang lebih jauh dari ketiga negara berbahasa Inggris itu dalam membangun kemitraan strategis AUKUS yang sudah mereka umumkan 18 bulan silam.

Dalam pidatonya, Biden mengatakan perjanjian di bawah kemitraan AUKUS 2021 ini sebagai bagian dari komitmen bersama untuk kebebasan dan keterbukaan kawasan Asia Pasifik dengan dua sekutu paling kuat dan mitra wicara Washington.

Di bawah kesepakatan itu, seperti tertuang dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat bermaksud untuk menjual tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia kepada Australia pada awal 2030-an, dengan opsi bagi Australia untuk membeli dua lagi jika diperlukan. Perangkat itu dibangun oleh General Dynamics.

Advertising
Advertising

Proyek multi-tahap itu disebut akan memuncak dengan produksi Inggris dan Australia. Juga dengan pengoperasian kelas kapal selam baru ‘SSN-AUKUS’. Itu merupakan sebuah kapal yang dikembangkan secara trilateral, berdasarkan desain maju yang akan dibangun di Inggris dan Australia, termasuk teknologi AS yang canggih.

Sunak menyebutnya kemitraan yang kuat. Menurut dia, ini untuk pertama kalinya itu berarti tiga armada kapal selam bekerja sama melintasi Atlantik dan Pasifik menjaga lautan bebas dalam beberapa dekade mendatang.

Inggris akan menerima pengiriman kapal selam SSN-AUKUS pertamanya pada akhir 2030-an. Sementara Australia akan menerima yang pertama pada awal 2040-an. Kapal akan dibangun oleh BAE Systems dan Rolls-Royce.

“Perjanjian AUKUS yang kami konfirmasikan di San Diego mewakili investasi tunggal terbesar dalam kemampuan pertahanan Australia dalam sejarah kami, memperkuat keamanan dan stabilitas nasional Australia di kawasan kami,” kata Albanese pada upacara tersebut.

Seorang pejabat pertahanan Australia mengatakan proyek tersebut akan menelan biaya A$368 miliar atau sekitar Rp3,7 kuadriliun pada 2055. AUKUS akan menjadi pertama kalinya Washington berbagi teknologi propulsi nuklir sejak melakukannya dengan Inggris pada 1950-an.

Biden menekankan bahwa kapal selam itu akan bertenaga nuklir, bukan bersenjata nuklir. "Kapal ini tidak akan memiliki senjata nuklir apa pun," katanya.

Cina mengutuk AUKUS sebagai tindakan ilegal proliferasi nuklir. Dalam peluncuran kemitraan tersebut, Australia juga mengecewakan Prancis dengan tiba-tiba membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam konvensional Prancis.

Saat ditanya apakah dia khawatir Cina akan melihat kesepakatan kapal selam AUKUS sebagai agresi, Biden menjawab "tidak". Dia berharap untuk berbicara dengan pemimpin Cina Xi Jinping segera, tetapi tidak mengatakan kapan.

Pada Jumat lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menunjuk rencana pembangunan militer Beijing sendiri, termasuk kapal selam bertenaga nuklir. "Kami telah berkomunikasi dengan mereka tentang AUKUS dan mencari lebih banyak informasi dari mereka tentang niat mereka,” katanya.

Seorang pejabat senior AS mengatakan AUKUS mencerminkan meningkatnya ancaman Asia Pasifik, bukan hanya dari Cina terhadap Taiwan dan di Laut Cina Selatan yang diperebutkan. Akan tetapi juga dari Rusia, yang telah melakukan latihan bersama dengan Cina, dan juga Korea Utara.

Pertanyaan besar tentang AUKUS masih berkembang. Paling tidak mengenai pembatasan ketat AS pada pembagian teknologi ekstensif yang diperlukan untuk proyek tersebut. Selain itu isu waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan kapal selam, bahkan ketika ancaman yang dirasakan oleh Cina meningkat – juga menjadi perhatian.

Analis mengatakan, mengingat kekuatan Cina yang semakin besar dan manuvernya terhadap Taiwan, sangat penting untuk memajukan tahap kedua AUKUS, yang melibatkan hipersonik dan persenjataan lain yang dapat dikerahkan lebih cepat.

Pilihan Editor: Australia Jamin Pembelian Kapal Selam Nuklir untuk Jaga Perdamaian

REUTERS

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

16 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

17 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

17 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

19 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya