TEMPO Interaktif, Oslo:Kejadian ini mungkin jarang ditemukan di Indonesia. Seorang pria didenda dan dilarang mengemudi setelah tertangkap sedang bercinta dengan kekasihnya di sebuah jalan tol di Norwegia.
Polisi jalan raya menguntit mobil pasangan tersebut setelah jalan mobil yang ditumpangi berbelok-belok meski dalam kecepatan 33 kilometer per jam. Namun, keduanya sadar bahwa laju mobilnya yang tak terkendali diakibatkan perempuan di dalam mobil itu duduk di pangkuan sang pengemudi.
Setelah memfilmkan bukti aksi seks cepat tersebut, polisi menghentikan mobil itu di wilayah istirahat. Sanksi bagi pria 28 tahun yang mengemudi mobil tersebut akan diputusakan pekan depan. Namun polisi mengatakan ia kemungkinan akan mendapatkan penalti denda beberapa ratus Krone Norwegia dan larangan mengemudi dengan waktu yang panjang.
“Kenapa mereka melakukan seks di jalan bebas hambatan dengan risiko tinggi kami belum tahu,” kata Tor Stein Hagen, seorang polisi Distrik Soendre Buskerus, Selasa (14/4).
“Mobil yang mereka tumpangi berbelok-belok dari satu sisi ke sisi lainnya karena perempuan itu duduk di pangkuan pria yang mengemudi. Dia tidak bisa melihat dengan jelas karena terhalang tubuh perempuan tersebut.”
Meski ikut berperan dalam aksi itu, perempuan yang diidentifikasi berusia 21 tahun dibolehkan pulang.
AFP | BAGUS WIJANARKO
Polisi jalan raya menguntit mobil pasangan tersebut setelah jalan mobil yang ditumpangi berbelok-belok meski dalam kecepatan 33 kilometer per jam. Namun, keduanya sadar bahwa laju mobilnya yang tak terkendali diakibatkan perempuan di dalam mobil itu duduk di pangkuan sang pengemudi.
Setelah memfilmkan bukti aksi seks cepat tersebut, polisi menghentikan mobil itu di wilayah istirahat. Sanksi bagi pria 28 tahun yang mengemudi mobil tersebut akan diputusakan pekan depan. Namun polisi mengatakan ia kemungkinan akan mendapatkan penalti denda beberapa ratus Krone Norwegia dan larangan mengemudi dengan waktu yang panjang.
“Kenapa mereka melakukan seks di jalan bebas hambatan dengan risiko tinggi kami belum tahu,” kata Tor Stein Hagen, seorang polisi Distrik Soendre Buskerus, Selasa (14/4).
“Mobil yang mereka tumpangi berbelok-belok dari satu sisi ke sisi lainnya karena perempuan itu duduk di pangkuan pria yang mengemudi. Dia tidak bisa melihat dengan jelas karena terhalang tubuh perempuan tersebut.”
Meski ikut berperan dalam aksi itu, perempuan yang diidentifikasi berusia 21 tahun dibolehkan pulang.
AFP | BAGUS WIJANARKO
