PRT Indonesia Kembali Disiksa di Singapura: Disiram Kopi Panas, Ditusuk Hingga Disetrika

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 Maret 2023 16:30 WIB

Ilustrasi penyiksaan buruh migran. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja rumah tangga (PRT) asal Indonesia kembali menjadi korban kekerasan di Singapura. Insiden tragis ini menimpa Heni Rahayu, 27 tahun.

Perempuan WNI itu disiksa oleh tiga majikannya yang merupakan ayah, ibu dan anak dengan disiram kopi panas, disetrika hingga dipukul dengan sebatang besi. Alasannya karena Heni ingin keluar dari pekerjaannya.

Seperti dilansir Bangkok Post Sabtu 11 Maret 2023, ketiga majikan Heni dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan di Singapura pada Selasa lalu.

Tan Pei Ling (46) dijatuhi hukuman 20 bulan penjara dan diperintahkan membayar kompensasi kepada korban sebesar S$20.000. Dia mengaku bersalah atas dua dakwaan, dengan tiga dakwaan lainnya dipertimbangkan.

Sementara ibunya, Tan Ai Tee (68) dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara dan perintah membayar kompensasi sebesar S$2.500. Lansia itu mengakui satu dakwaan dengan sengaja menyebabkan luka dengan alat pemotong, dengan dua dakwaan lainnya dipertimbangkan.

Advertising
Advertising

Adapun ayah Pei Ling, Tan Huat (70) dijatuhi hukuman penjara tiga pekan dan harus membayar S$500 atas satu tuduhan dengan sengaja melukai PRT.

Kisah nahas Heni berawal ketika ia ingin kembali ke pihak agen atau penyalur setelah sepekan bekerja dengan alasan istri dan putri majikannya itu tak pernah puas dengan kinerjanya. Tak terima dengan permintaan Heni, ketiga majikannya kemudian melakukan penyiksaan. Seorang tetangga akhirnya menelepon polisi setelah sering mendengar teriakan dari PRT tersebut.

Heni bekerja kepaa keluarga pelaku sejak Januari 2020. Dia biasanya mulai bekerja pada pukul 06.00 pagi dan baru bisa tidur pada pukul 02.00 hingga 04.00. Ini berarti Heni kemungkinan hanya tidur 2-4 jam sehari setelah dituntut harus menyelesaikan tugas-tugasnya.

Situasi semakin sulit bagi Heni karena tidak fasih berbahasa Inggris. Dia sehari-hari berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia sehingga hanya bisa berbicara dengan lancar kepada Huat, yang mengerti Bahasa Melayu.

Ai Tee mulai memukuli korban jika dia gagal menyelesaikan pekerjaan rumah sesuai keinginannya. Dia pernah memukul kepala PRT asal Indonesia itu dengan tangannya dan dengan ember plastik. Sekitar Juni 2020, putrinya Pei Ling juga mulai memukuli korban, termasuk dengan kursi plastik dan batang besi. Sementara, Huat menampar mulut korban dua kali pada satu kesempatan pada Juni 2020.

Korban sebenarnya sempat ingin memberi tahu Huat tentang kekerasan yang dilakukan oleh istri dan anaknya kepadanya. Tapi batal karena dia merasa Huat tidak akan membantunya, mengingat dua perempuan tersebut adalah anggota keluarganya.

Dia juga tidak mencari bantuan dari anggota keluarga lain di rumah itu -saudara laki-laki dan anak laki-laki Pei Ling- karena dia tidak dapat berkomunikasi dengan mereka, dan merasa mereka tidak akan dapat membantunya.

Dia tidak dapat menghubungi agen pembantunya karena dia tidak diizinkan memiliki ponsel. Heni juga tidak punya hari libur dan tidak diizinkan meninggalkan flat sendirian. Antara April dan Juni 2020, Ai Tee merasa korban memotong sayuran terlalu lambat. Setelah memarahinya, Ai Tee mengambil pisau darinya dan melukai tangan korban dengan itu. Ai Tee meminta bantuan putrinya untuk menghentikan pendarahan, tetapi mereka tidak membawanya ke dokter.

Pada 23 Juli 2020 sekitar pukul 02.30, korban sedang melakukan pekerjaan rumah karena tidak diperbolehkan tidur sampai selesai. Merasa lapar dan mengantuk, dia pergi ke dapur untuk membuat secangkir kopi.

Pei Ling tiba-tiba masuk ke dapur dan marah, menuduh korban mencuri kopi. Dia kemudian memercikkan kopi panas padanya. Dia juga mengancam PRT asal Indonesia itu bahwa dia tidak akan diizinkan untuk tidur atau makan jika dia tidak selesai menyetrika semua pakaian pada jam 05.00 pagi.

Pagi harinya, Pei Ling membakar lengan pelayan itu dengan setrika panas. Seorang tetangga akhirnya menelepon polisi pada pukul 5.46 pagi hari itu. Dia memberi tahu polisi dirinya curiga tetangganya memperlakukan PRT mereka dengan buruk.

Dia mengaku sering mendengar majikannya terus-menerus meneriaki pekerjanya, yang masih mengepel lantai pada tengah malam. Polisi tiba tak lama kemudian dan korban dibawa ke rumah sakit, di mana ditemukan berbagai luka di kepala dan tubuhnya. Wakil Jaksa Penuntut Umum, Derek Ee, bahwa peristiwa yang terjadi pada pagi tanggal 23 Juli 2020 itu sangat mengerikan bagi korban.

Pilihan Editor: PRT Indonesia Dipaksa Minum Air WC di Singapura Gara-gara Susu Bayi Kepanasan

BANGKOK POST

Berita terkait

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

12 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

12 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

12 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

12 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

16 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

20 jam lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya