PM Yunani Minta Maaf atas Kecelakaan Kereta Api Maut

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 9 Maret 2023 20:37 WIB

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengunjungi lokasi kecelakaan, di mana dua kereta bertabrakan, di dekat kota Larissa, Yunani, 1 Maret 2023. REUTERS/Alexandros Avramidis

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Kamis, 9 Maret 2023, meminta maaf atas kecelakaan kereta api yang menewaskan 57 orang, dan berjanji untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah lama terjadi di sektor kereta api dan menyediakan dukungan keuangan untuk keluarga korban.

Sebuah kereta penumpang dengan 350 orang di dalamnya, sebagian besar mahasiswa, bertabrakan dengan kereta barang di Yunani tengah pada 28 Februari dalam bencana kereta api paling mematikan di negara itu.

“Saya ingin mengucapkan kembali permintaan maaf atas nama mereka yang memerintah negeri ini selama bertahun-tahun, dan terutama atas nama saya sendiri,” kata Mitsotakis dalam sebuah rapat kabinet. “Saya bertanggung jawab.”

Kecelakaan itu memicu kemarahan publik dan protes terhadap sistem politik yang telah berkali-kali mengabaikan permintaan serikat-serikat pekerja kereta api untuk memasang dan merawat sistem keamanan digital dan mempekerjakan lebih banyak staf.

Rabu, puluhan ribu orang berunjuk rasa di luar parlemen di Athena, kota utara Thessaloniki dan kota-kota lain di seluruh Yunani dalam demonstrasi-demonstrasi jalanan terbesar yang pernah dihadapi pemerintahan konservatif sejak terpilih 2019.

Advertising
Advertising

Pemerintah, yang awalnya berencana untuk mengadakan pemilihan dalam beberapa minggu mendatang karena masa jabatannya berakhir pada Juli, telah menyalahkan kecelakaan itu terutama karena kesalahan manusia tetapi juga mengakui kekurangan terutama karena kurangnya investasi dan pengabaian - warisan dari krisis utang Yunani.

Mitsotakis, Kamis, menguraikan prioritas pemerintahnya, termasuk penyelidikan transparan tentang penyebab kecelakaan itu dan memberi kompensasi kepada keluarga korban.

Ia mengatakan lebih dari 270 juta euro akan diinvestasikan dalam reforma kereta api dan berjanji untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan dan memperbaiki keamanan dengan memasang sistem kontrol digital sepanjang jaringan rel kereta api di akhir Agustus.

“Kita bersama-sama dalam cobaan ini," kata Mitsotakis, menambahkan bahwa kaum muda dan orang tua mereka "berhak untuk marah". Tetapi sang pemimpin tersebut meminta pengunjuk rasa untuk tidak membiarkan kemarahan memecah belah masyarakat.

"Penting untuk memberi ruang pada kesedihan dan kemarahan. Tapi kita tidak boleh membiarkannya menjadi percikan yang akan menyebabkan perpecahan," katanya, tepat sebelum unjuk rasa yang direncanakan oleh mahasiswa di Athena.

REUTERS

Pilihan Editor: Bekas PM Malaysia Muhyiddin Yassin Ditahan atas Dugaan Korupsi

Berita terkait

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

2 jam lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

7 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

6 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

6 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

7 hari lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

8 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

8 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya