Perang Bakhmut Belum Usai, Pasukan Ukraina Berusaha Patahkan Serangan Rusia
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Selasa, 7 Maret 2023 18:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina terus mempertahankan kota timur Bakhmut dan bala bantuan akan dikirim, kata Presiden Volodymyr Zelensky, Senin malam, 6 Maret 2023, yang tampaknya memperpanjang pertempuran paling berdarah dalam perang dalam upaya untuk menghancurkan pasukan penyerang Moskow.
Moskow telah mengirim ribuan pasukan dalam serangan gelombang manusia selama beberapa pekan berusaha untuk merebut Bakhmut dan memperoleh kemenangan medan perang pertama dalam lebih dari setengah tahun.
Pasukan Ukraina telah menggali parit-parit lebih jauh ke barat dan dalam beberapa hari tampaknya sedang bersiap untuk mundur untuk melindungi pasukan mereka dan bertempur di tempat lain.
Tetapi, pernyataan Zelensky dalam pidato tadi malam menyiratkan Kyiv memilih untuk tidak hanya tinggal dan berjuang tetapi juga memperkuat kota itu, yang tampaknya yakin bahwa kerugian Rusia dalam usaha menyerbunya masih jauh lebih besar daripada pihak yang bertahan.
"Perintah dengan suara bulat mendukung" keputusan untuk tidak mundur, kata Zelensky. "Tidak ada posisi lain. Saya mengatakan kepada panglima tertinggi untuk menemukan pasukan yang tepat untuk membantu orang-orang kita di Bakhmut."
Rusia, yang meluncurkan invasi berskala penuh ke Ukraina setahun lalu dan mengklaim telah menganeksasi hampir seperlima teritorinya, mengatakan menguasai Bakhmut akan menjadi batu loncatan menuju perebutan kembali kawasan Donbas dan sekelilingnya, sebuah tujuan utama perang.
Pakar strategi Barat mengatakan kota yang telah hancur itu hanya memiliki sedikit nilai tetapi merebutnya akan memberikan Presiden Vladimir Putin sebuah kemenangan simbolis setelah serangan musim dingin yang melibatkan ratusan ribu tentara cadangan dan para tentara bayaran dari angkatan bersenjata swasta Grup Wagner, Rusia.