Menhan AS Akan Kirim Pesan Keras kepada Israel dan Mesir

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 6 Maret 2023 11:25 WIB

Raja Yordania Abdullah II bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Amman, Yordania 5 Maret 2023. Istana Kerajaan Yordania/Selebaran via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berada di Yordania untuk memulai kunjungan tiga negara di Timur Tengah. Tujuan kunjungannya ini adalah untuk meyakinkan kembali komitmen sekutu utama Amerika ke wilayah tersebut meskipun Washington baru-baru ini fokus pada Rusia dan China, kata para pejabat. Austin berencana menyampaikan pesan keras untuk para pemimpin Israel dan Mesir.

Kepala Pentagon, yang tiba di Amman, Minggu, 5 Maret 2023, diperkirakan akan menekan para pemimpin Israel untuk mengurangi ketegangan di Tepi Barat dan berusaha memperkuat hubungan dalam pembicaraan dengan para pemimpin Mesir sambil menyentuh masalah HAM.

"Austin akan menyampaikan komitmen abadi AS untuk Timur Tengah dan memberikan jaminan kepada mitra kami bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mendukung pertahanan mereka," kata seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Amerika Serikat memiliki sekitar 30.000 pasukan di kawasan itu dan dipandang penting dalam membantu menangkal pengaruh Iran.

Pensiunan Jenderal Korps Marinir AS Frank McKenzie, yang memimpin pasukan Amerika di Timur Tengah hingga tahun lalu, mengatakan kawasan itu penting bagi Amerika Serikat sebagian karena peran China yang semakin besar.

Advertising
Advertising

"Saya pikir lawatan ini adalah contoh yang sangat baik dari kesempatan untuk terus memberi tahu orang-orang di wilayah itu bahwa mereka tetap penting bagi kami," tambah McKenzie, yang sekarang memimpin Institut Keamanan Global dan Nasional Universitas South Florida.

Hubungan antara China dan negara-negara Timur Tengah telah berkembang di bawah dorongan diversifikasi ekonomi kawasan, meningkatkan kekhawatiran AS tentang menguatnya keterlibatan China dalam infrastruktur sensitif di Teluk termasuk di Uni Emirat Arab.

Amerika Serikat pekan lalu menuntut agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan Menteri Keuangan garis kerasnya Bezalel Smotrich agar desa titik nyala Palestina "dihapus" - sebuah komentar yang disebut Netanyahu, Minggu, "tidak pantas." Departemen Luar Negeri AS menyebut komentar Smotrich "menjijikkan".

"Dia (Austin) juga akan cukup jujur dengan para pemimpin Israel tentang keprihatinannya mengenai siklus kekerasan di Tepi Barat dan berkonsultasi tentang langkah-langkah apa yang dapat diambil para pemimpin Israel untuk memulihkan ketenangan sebelum liburan mendatang," kata pejabat pertahanan AS.

Menjelang bulan suci Ramadan dan liburan Paskah Yahudi, para mediator asing berusaha menurunkan ketegangan yang meningkat setelah Netanyahu meraih kembali kekuasaan sebagai kepala koalisi sayap kanan yang keras.

REUTERS

Pilihan Editor: Kapal Terbalik di Jepang, 6 ABK Indonesia Dilaporkan Hilang

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

9 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

10 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

11 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

12 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

13 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

17 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

18 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

19 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

20 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya