Ini Sosok Mantan Propagandis yang Jadi Calon Presiden Vietnam

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 2 Maret 2023 08:36 WIB

Wakil Sekretaris Komite Partai Kota Ho Chi Minh Vo Van Thuong saat menghadiri Upacara Penutupan Kongres ke-12 Partai Komunis Vietnam di Hanoi 28 Januari 2016. REUTERS/Na Son Nguyen/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Komunis Vietnam mencalonkan Vo Van Thuong sebagai presiden baru, kata sumber dari dua partai, Rabu, 1 Maret 2023, menyusul pengunduran paksa pendahulunya yang tiba-tiba pada Januari sebagai bagian dari upaya pemberantasan korupsi.

Thuong (52) adalah anggota termuda dari Politbiro partai tersebut, sebuah lembaga pembuat keputusan tinggi negara tersebut, dan dikenal luas sebagai orang dekat Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, sosok paling berkuasa Vietnam.

Trong adalah arsitek utama dari tindakan keras partai terhadap korupsi, di mana ratusan pejabat telah diselidiki dan banyak yang dipaksa mundur, termasuk mantan presiden Nguyen Xuan Phuc dan dua wakil perdana menteri.

Pencalonan Thuong oleh Komite Pusat partai menguatkan keputusan sebelumnya oleh Politbiro, dan akan membutuhkan persetujuan Majelis Nasional, yang akan menyelenggarakan sesi luar biasa, Kamis, 2 Maret 2023, dan sebuah sidang formal, Mei.

Baik pemerintah maupun partai Komunis, Rabu, mengatakan Komite Sentral partai telah menyetujui sebuah pencalonan untuk presiden, tanpa menyebut kandidat.

Advertising
Advertising

Presiden di Vietnam memegang peran yang sebagian besar seremonial, tetapi ada di antara empat sosok politik tertinggi di negeri itu, bersama dengan sekretaris jenderal partai, perdana Menteri, dan ketua majelis nasional.

Sebagai mantan kepala propaganda, "Thuong adalah seorang aparat partai yang mapan dan anggota tepercaya dari lingkaran dalam Sekretaris Jenderal Trong," kata Carl Thayer, seorang pakar politik Vietnam di Akademi Angkatan Pertahanan Australia di Canberra.

Ia adalah salah satu dari 16 anggota Politbiro dan memegang jabatan-jabatan sekretaris Komite Pusat partai, salah satu posisi tertinggi di negara itu.

Berbicara dalam sebuah rapat partai bulan lalu, Thuong mengatakan: "Kepentingan-kepentingan rakyat yang sesuai hukum dan sah harus menjadi titik awal yang penting dari semua panduan dan kebijakan Partai.”

<!--more-->Kebebasan Pers

Sebagai mantan kepala propaganda pada Desember 2019, Thuong berbicara di depan konferensi media massa, bahwa pers berfungsi sebagai “saluran penting untuk melawan informasi yang tidak benar, berita palsu, berita kritis terhadap rezim, dan apa yang membuat orang kehilangan kepercayaan pada Negara-Partai.”

Ia juga menekankan pentingnya pekerjaan ideologis dalam organisasi pers dan memastikan kader Partai dan anggota Partai waspada terhadap tanda-tanda kerusakan politik, ideologis, dan moral. Secara khusus, Thuong memperingatkan terhadap tanda-tanda “pengembangan diri” dan “evolusi diri”, istilah negatif yang mengacu pada pergeseran menuju nilai-nilai demokrasi liberal – nilai-nilai yang dikutuk oleh Partai Komunis yang berkuasa.

Menurut Reporters Without Borders, Vietnam menduduki peringkat 176 dari 180 negara dalam hal kebebasan pers. Meskipun kebebasan pers dijamin oleh konstitusi, Komunis Vietnam adalah negara otoriter satu partai yang tidak mentolerir tantangan terhadap kekuasaannya.

Para diplomat yang berbasis di Hanoi mengatakan kepada Reuters, bahwa mereka melihat keputusan partai untuk mencalonkan Thuong sebagai presiden adalah sebuah upaya untuk memajukan generasi baru pemimpin dan mengkonsolidasi kekuasaan dalam rangka keputusan sekretaris jenderal Trong yang berusia 78 tahun untuk mundur sebelum akhir jabatan ketiganya pada 2026.

Sekretaris jenderal kerap dipilih dari salah satu pemimpin top dan Trong, yang telah ditunjuk Kembali untuk masa jabatan ketiga pada 2021, "sedang memastikan ia memiliki pengganti yang dapat diterima di semua kalangan,” kata diplomat tersebut.

REUTERS | THE VIETNAMESE

Pilihan Editor: Penyalahgunaan Data, TikTok Didenda Turki Rp1,37 Miliar

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

7 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

7 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

9 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

10 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya