Cina Sambut Dialog Pedoman Laut Cina Selatan dengan ASEAN

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 22 Februari 2023 17:08 WIB

Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang saat berkunjung ke Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2023. Dok: Kementerian Luar Negeri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang mendukung percepatan pembahasan Code of Conduct (CoC) atau semacam pedoman etik untuk Laut Cina Selatan bersama ASEAN. Dialog blok regional Asia tenggara dengan Cina mengenai kerangka itu sudah mangkrak hampir lebih 20 tahun.

“Cina dan Indonesia secara penuh dan efektif mendorong implementasi CoC dan mempercepat konsultasi CoC,” kata Qin saat pernyataan pers kunjungannya ke Jakarta untuk bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Rabu, 22 Februari 2023.

Indonesia jadi ketua ASEAN untuk 2023. Sebelumnya saat pertemuan menteri luar negeri blok regional di Jakarta pada awal bulan ini, Retno mengatakan perundingan soal CoC akan dimulai pada Maret.

Retno, saat pernyataan pers usai pertemuan dengan Qin, mengatakan, “Indonesia dan ASEAN ingin menghasilkan (kode perilaku) yang efektif, substantif, dan dapat ditindaklanjuti.”

Dalam kesempatan yang sama, Qin menambahkan bahwa Cina dan ASEAN akan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di koridor perdagangan strategis itu. Laut Cina Selatan dilalui muatan senilai USD$3,4 triliun setiap tahun.

Advertising
Advertising

CoC tersebut diharapkan bisa mengurangi jalur air rawan konflik antara Cina dengan empat negara anggota ASEAN yakni Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei. CoC telah menjadi agenda abadi untuk Cina dan ASEAN sejak pergantian abad.

Pada 1995, Cina menduduki Mischief Reef secara ilegal, yang letaknya hanya 210 kilometer dari pulau Palawan, Filipina. Negara-negara ASEAN lainnya melihatnya sebagai upaya terang-terangan untuk mengubah status quo di kawasan.

Sebagai tanggapan, ASEAN mengeluarkan Komunike Bersama pada 1996 yang menyatakan keprihatinan atas situasi di Laut Cina Selatan. ASEAN menyerukan penyelesaian sengketa secara damai dan pengendalian diri oleh pihak-pihak terkait.

Selanjutnya, sebuah kode etik regional diusulkan. Harapannya, itu dapat meletakkan dasar untuk stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut dan menumbuhkan pemahaman di antara negara-negara penggugat.

Gesekan di antara Cina dan negara-negara ASEAN mengenai Laut Cina Selatan masih terjadi belakangan ini, termasuk dengan Filipina. Perbatasan perairan Laut Cina Selatan dan Natuna, Indonesia, juga kerap memunculkan perhatian mengenai tumpang tindih wilayah. Persaingan yang terjadi di antara Amerika Serikat dan Cina membuat kawasan makin tegang.

Qin saat pertemuan dengan Retno pada Rabu, 22 Februari 2023, mengatakan negara-negara Asia Tenggara tidak boleh dipaksa untuk memihak, di tengah ketegangan Cina dan Amerika Serikat beberapa tahun ini.

“Perang dingin baru dan daya saing kekuatan-kekuatan besar seharusnya tidak muncul di kawasan Asia-Pasifik. Kami percaya bahwa Indonesia dan ASEAN akan membuat penilaian dan pilihan mereka secara mandiri dan otonom demi kepentingan fundamental stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran kawasan, " katanya.

Selain soal Laut Cina Selatan, Retno dan Qin membahas isu kawasan lain seperti krisis Myanmar. Pembahasan soal peningkatan kerja sama bilateral juga dibahas keduanya.

DANIEL A. FAJRI, THE DIPLOMAT, REUTERS

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

8 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

10 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

10 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

12 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya