Kepala Pemimpin Baru Al Qaeda Saif el-Adel Dihargai Rp 151 M oleh AS

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Februari 2023 19:13 WIB

Saif al-Adel. FBI/Handout Melalui Reuters/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Al Qaeda disebut telah memiliki pemimpin baru yaitu Saif al-Adel. Ia adalah mantan perwira pasukan khusus Mesir yang merupakan anggota berpangkat tinggi di Al Qaeda.

Menurut laporan baru PBB tentang organisasi, Saif al-Adel merupakan pemimpin Al Qaeda yang disebutnya sebagai kelompok teroris yang tak terbantahkan. Kepalanya dinilai sebesar US$ 10 juta atau setara Rp 151 miliar oleh Amerika Serikat.

Al Qaeda belum secara resmi menunjuk al-Adel sebagai pengganti Ayman al-Zawahiri, yang diyakini telah tewas dalam serangan rudal AS di Kabul tahun lalu. Tewasnya Zawahiri memberikan pukulan bagi organisasi tersebut sejak pendirinya Osama bin Laden terbunuh pada 2011.

Seorang pejabat intelijen AS mengatakan pada Januari bahwa suksesi Zawahiri masih belum jelas. Namun laporan PBB yang menilai risiko dari kelompok itu mengatakan, "Dalam diskusi pada November dan Desember, banyak negara anggota berpandangan bahwa Saif al-Adel sudah beroperasi sebagai de facto dan pemimpin kelompok yang tidak terbantahkan."

Kematian Zawahiri menambah tekanan pada Al Qaeda itu untuk memilih seorang pemimpin strategis yang dapat merencanakan operasi mematikan dan menjalankan jaringan jihad, menurut para pakar al Qaeda. Tidak seperti pendahulunya yang bisa melakukan siaran video berapi-api di seluruh dunia dan mengancam Amerika Serikat, para ahli mengatakan Adel merencanakan serangan saat dia membantu mengubah Al Qaeda menjadi kelompok teroris paling mematikan di dunia.

Advertising
Advertising

Adel pada November 1998 didakwa oleh dewan juri federal AS atas perannya dalam serangan bom di kedutaan besar AS di Tanzania dan Kenya. Serangan itu menewaskan 224 warga sipil dan melukai lebih dari 5.000 lainnya.

Ada beberapa foto Adel, selain dari tiga foto, termasuk gambar hitam putih tentang dirinya yang masuk dalam daftar buronan paling dicari FBI. Hanya sedikit informasi tentang Adel. Ia diketahui pernah melakukan operasi di Afrika yang merupajan kamp pelatihannya, dan dia dikaitkan dengan pembunuhan jurnalis AS Daniel Pearl di Pakistan pada 2002.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Adel berbasis di Iran. Program Hadiah untuk Keadilan departemen itu menawarkan hingga US$10 juta untuk informasi tentang Adel, yang katanya adalah anggota "dewan kepemimpinan al Qaeda" dan mengepalai komite militer organisasi itu.

Situs web program itu mengatakan bahwa setelah pemboman Afrika, mantan letnan kolonel tentara Mesir itu pindah ke Iran tenggara. Di sana dia tinggal di bawah perlindungan Korps Pengawal Revolusi Islam negara itu.

Dia dan para pemimpin Al Qaeda lainnya ditempatkan di bawah tahanan rumah pada April 2003 oleh Iran. Namun dia dan empat orang lainnya dibebaskan dengan diganti oleh seorang diplomat Iran yang diculik di Yaman.

Ali Soufan, mantan agen khusus FBI yang melacak operasi Al Qaeda, menulis dalam profil yang dibawa oleh Combating Terrorism Center, bahwa teroris disebu "pedang keadilan" ini telah digambarkan sebagai sosok yang lihai dengan wajah poker. Nama aslinya adalah Mohammad Salahuddin Zeidan.

"Namun, emosinya juga menjadi terkenal. Memiliki 'lidah pedas', dia cenderung mengancam kekerasan terhadap siapa pun yang tidak menyenangkannya, dan dikenal menghadapi ketidaksetiaan dengan kekuatan yang cepat dan kejam," tulis Soufan.

"Terhadap bawahan dia bisa menghina, bahkan brutal, di saat panas. Tapi dia juga dikenal sebagai sumber nasihat yang tidak menyenangkan. Di masa-masa yang lebih bahagia, dia menunjukkan bakat sepak bola dan kegemaran untuk lelucon praktis."

Adel pernah menjadi kepala pengawal Osama bin Laden dan seorang pelatih senior teroris. Para ahli gerakan jihadi mengatakan Adel memulai karirnya yang panjang pada 1981. Saat itu dia dicurigai terlibat dalam pembunuhan oleh tentara Islamis Presiden Mesir Anwar al-Sadat selama parade militer di Kairo yang disiarkan di televisi.

"Latar belakang militer profesional Saif al-Adel dan pengalaman berharga sebagai kepala komite militer Al Qaeda sebelum 9/11 berarti dia memiliki kredensial yang kuat untuk mengambil alih kepemimpinan secara keseluruhan," kata Elisabeth Kendall, pakar jihad di Universitas Oxford.

REUTERS

Pilihan Editor: Pertama Sejak Invasi Rusia, Menlu Israel Kunjungi Ukraina

Berita terkait

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

51 menit lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

2 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

4 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

19 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

19 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

19 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

19 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

22 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

22 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya