Taliban Larang Hari Valentine Dirayakan di Afghanistan: Budaya Kafir, Tidak Islami

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Februari 2023 15:11 WIB

Wanita berbelanja di toko bunga yang menjual produk untuk Hari Valentine di Riyadh, Arab Saudi 13 Februari 2021. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Toko-toko yang menjual karangan bunga mawar merah di Afghanistan, mengeluh sepinya pembeli pada perayaan Hari Valentine. Mawar-mawar yang cantik dibiarkan layu dan balon-balon tak laku, yang dibiarkan teronggok di toko.

Selasa, 14 Februari 2023, Taliban melarang perayaan Hari Valentine di Afghanistan. Selama ini Hari Valentine tidak pernah dirayakan secara luas di Afghanistan. Meski demikian beberapa penduduk kaya di Kabul, ibu kota Afghanistan menggelar tradisi untuk menandai hari kekasih dalam beberapa tahun terakhir.

Di Flower Street yang terkenal di Kabul, toko-toko penuh dengan karangan bunga berbentuk hati dan boneka binatang berwarna merah. Namun toko itu sepi pelanggan.

Di jendela salah satu outlet, terdapat poster yang diteken oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Poster itu berisi peringatan kepada pembeli. "Hindari merayakan hari kekasih!"

Poster itu mengatakan Hari Valentine tidak Islami dan bukan bagian dari budaya Afghanistan. "Hari Valentine adalah slogan orang-orang kafir. Merayakan hari kekasih menunjukkan simpati kepada Paus Kristen," menurut tulisan dalam poster tersebut.

Advertising
Advertising

Petugas pemerintah berpatroli di daerah itu dengan seragam putih. Mereka diikuti oleh pengawal bersenjata. "(Otoritas Taliban) menerbitkan dan mendistribusikan pesanan mereka ke setiap toko," kata Omar, salah satu pemilik toko bunga.

"Saya rasa saya tidak bisa menjual bunga ini hari ini, orang tidak membeli," katanya. "Anda bisa melihat, tak ada pelanggan yang datang. Situasinya sangat buruk."

Pasangan muda diam-diam membeli bunga dan segera meninggalkan toko ketika melihat patroli polisi moralitas. "Situasinya telah berubah. Kami tidak bisa merayakannya seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Zahrah, seorang pembeli yang telah menikah selama tujuh tahun. "Tapi kami merayakannya. Ada beberapa batasan. Situasinya tidak bagus, tapi kami merayakannya di rumah."

Wakil kementerian tidak dapat dihubungi untuk mengomentari sifat sebenarnya dari larangan tersebut. Otoritas Taliban telah mengeluarkan berbagai pembatasan kehidupan sosial sejak berkuasa kembali di Afghanistan pada Agustus 2021.

Musik, aplikasi media sosial, dan video game semuanya berada di bawah pengawasan pemerintah ultra-konservatif. Pihak berwenang secara khusus menindak wanita Afghanistan, dan menekan mereka dari kehidupan publik.

FRANCE 24

Pilihan Editor: Kate Middleton Tak Berharap Diberi Mawar Merah oleh Pangeran William di Hari Valentine

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

4 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

7 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

8 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

14 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

16 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

16 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

33 hari lalu

Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

55 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya