Dewan Keamanan PBB Desak Suriah Hentikan Penggunaan Senjata Kimia

Rabu, 8 Februari 2023 12:00 WIB

Pekerja medis memberikan oksigen kepada bayi melalui respirator setelah dugaan serangan gas beracun di Douma, Ghouta timur, Suriah, 8 April 2018. Serangan gas beracun ini terjadi di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di dekat ibu kota. AP/White Helmet

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa anggota Dewan Keamanan PBB meminta Suriah untuk memberikan jaminan terkait senjata kimia pada Selasa. Hal ini setelah pengawas global menyimpulkan bahwa telah terjadi serangan klorin pada 2018, tuduhan yang ditolak oleh Damaskus.

Bulan lalu, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menyalahkan Damaskus atas serangan di Kota Douma yang dikuasai pemberontak, yang menewaskan 43 orang.

Laporan OPCW, yang dibahas oleh Dewan pada Selasa, mengatakan ada "alasan yang masuk akal untuk dipercaya" bahwa satu helikopter angkatan udara Suriah telah menjatuhkan dua silinder gas beracun di kota tersebut.

"Kami menyambut laporan ini sebagai langkah penting dan perlu dalam menetapkan kebenaran tentang serangan mengerikan tahun 2018 di Douma," kata Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Albania, Ekuador, Jepang, Malta, dan Swiss dalam pernyataan bersama.

Damaskus menyangkal penggunaan senjata kimia dan bersikeras telah menyerahkan persediaannya berdasarkan perjanjian 2013, yang dipicu oleh dugaan serangan gas sarin yang menewaskan 1.400 orang di Ghouta, pinggiran Damaskus.

Advertising
Advertising

Tetapi anggota Dewan mengatakan Suriah "masih melanggar kewajibannya" di bawah Konvensi Senjata Kimia dan "menimbulkan ancaman berkelanjutan terhadap perdamaian dan keamanan internasional."

"Kami tidak akan menyerah sampai kami mendapat jaminan dari OPCW bahwa Suriah telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengecualikan sepenuhnya kemungkinan penggunaan senjata kimia di mana saja, kapan saja, dalam keadaan apa pun," kata pernyataan itu.

Bonnie Denise Jenkins, Wakil Menteri Amerika Serikat untuk Pengendalian Senjata dan Keamanan Internasional, mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mematuhi kewajiban internasionalnya terkait senjata kimia dan memberikan akses langsung tak terbatas kepada staf OPCW untuk melakukan inspeksi dan penyelidikan terhadap dugaan kepemilikan senjata kimia.

Hal ini diungkapkan dalam pengarahan di DK PBB tentang Senjata Kimia di Suriah di Kantor Pusat PBB di New York, AS (Amerika Serikat) pada Selasa waktu setempat.

“Secara khusus, kami tetap sangat prihatin atas upaya Suriah untuk menyusun kembali program senjata kimianya”, kata Jenkins.

Ia menekankan, tidak boleh ada impunitas atau pembebasan dari hukuman atas penggunaan senjata kimia. Amerika Serikat, ujar dia, tetap bertekad mencari pihak-pihak bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di Kota Douma, Suriah, pada 7 April 2018.

Duta Besar Inggris Barbara Woodward mengatakan dia "sangat prihatin" bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad "telah bekerja secara aktif untuk membangun kembali persediaan senjata kimianya setidaknya sejak 2018."

Suriah pada Selasa kembali menolak temuan OPCW, yang didukung oleh sekutunya Rusia yang mempertanyakan integritas organisasi tersebut.

Duta Besar Rusia Vasily Nebenzia mengatakan OPCW telah menjadi "instrumen yang tidak berdaya dan dapat dikontrol oleh negara-negara barat".

Damaskus dan Moskow mengatakan serangan 7 April 2018 dilakukan oleh petugas penyelamat atas perintah Amerika Serikat, yang kemudian melancarkan serangan udara ke Suriah bersama dengan Inggris dan Prancis.

Pilihan Editor: Ahli OPCW Selidiki Serangan Senjata Kimia di Douma, Suriah

CHANNEL NEWSASIA (Fatima Asni Soares)

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

8 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

9 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

10 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

13 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

16 hari lalu

Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.

Baca Selengkapnya