3 Peluru Menembus Tubuh Mahatma Gandhi 75 Tahun Lalu, Siapa Pembunuhnya?

Senin, 30 Januari 2023 16:01 WIB

Mahatma Gandhi. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 30 Januari 1948, Mahatma Gandhi meninggal. Tokoh India itu tewas dibunuh oleh ekstremis Hindu, Nathuram Godse. Dia ditembak ketika sedang dalam perjalanan ke pertemuan doa malamnya di Delhi.

Berikut kilas balik pembunuhan Mahatma Gandhi, disarikan dari berbagai sumber. Peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah pukul 17.00 pada 30 Januari 1948. Setiap malam, Mahatma Gandhi mengadakan pertemuan doa multi-agama di sebuah tempat bernama Rumah Birla. Petang itu, saat dirinya menuju mimbar, Nathuram Godse muncul dari kerumunan yang mengapit jalan Gandhi.

Tiba-tiba pria itu melepaskan tiga peluru ke dada dan perut Gandhi dari jarak dekat. Gandhi sempat diamankan ke kamarnya. Tetapi tak lama berselang seseorang mengabarkan politikus itu tidak terselamatkan. Gandhi dinyatakan meninggal dunia.

Pelaku penembakan ditangkap oleh anggota kerumunan dan diserahkan ke polisi. Sidang pembunuhan Gandhi dibuka pada Mei 1948 di Benteng Merah bersejarah Delhi. Pembunuh itu didakwa bersama Narayan Apte, dan enam orang lainnya. Pada 8 November 1949, Godse dan Apte divonis hukuman mati.

Meskipun dua putra Gandhi, Manilal Gandhi dan Ramdas Gandhi, memohon keringanan atas hukuman tersebut, permintaan itu ditolak. Godse dan Apte kemudian digantung di penjara Ambala pada 15 November 1949.

Kilas Balik Pembunuhan Mahatma Gandhi

Advertising
Advertising

Rencana pembunuhan Gandhi diprakarsai oleh Godse dan antek-anteknya pada Januari 1948. Motivasi mereka tersulut setelah India dan Pakistan memulai perang memperebutkan Kashmir. Gandhi menentang perang dan protes terhadap pemerintah. Pemerintah India akhirnya melepaskan Khasmir. Godse dan rekan-rekannya berbeda pendapat mengenai hal itu dan menganggap Gandhi mengkhianati India.

Upaya pembunuhan Gandhi di Birla House terjadi pertama pada 20 Januari 1948. Nathuram Godse dan rekan-rekannya menguntit Gandhi saat aktivis anti kekerasan itu tengah berpindah. Salah satu dari mereka melemparkan granat dari kerumunan. Ledakan keras itu membuat takut orang banyak dan berlarian menghindar.

Gandhi pun ditinggalkan sendirian di podium. Rencana awal pembunuhan adalah melempar granat kedua, setelah kerumunan orang melarikan diri. Namun para pelaku kehilangan keberaniannya, tidak melempar granat kedua dan kabur bersama massa. Percobaan pembunuhan pertama gagal. Percobaan pembunuhan itu dilakukan sepuluh hari berselang, 30 Januari 1948.

Menurut keponakan Gandhi, Manu (Mridula) Gandhi atau dipanggil Manuben, yang berada di lokasi saat kejadian, pamannya terlambat 10 menit ke pertemuan doa. Saat berjalan menuju mimbar, Manuben mendampingi Gandhi bersama seseorang bernama Abhaben.

Tiba-tiba seorang pria muda bertubuh kekar dengan gaun khaki, kenang Manuben, menerobos kerumunan. Pria itu membungkuk dan dengan tangan terlipat. Pria yang diketahui bernama Godse itu mendorong Manuben ke samping hingga tersungkur. Barang milik Gandhi yang dibawanya pun berjatuhan

Saat dirinya memungut benda-benda itu, Manuben mendengar empat tembakan. Dentumannya keras dan dia melihat asap di mana-mana. Gandhi terjatuh ke lantai dengan tangan memegangi perut. Abhaben juga terjatuh dan dia melihat Gandhi yang terluka di pangkuan Abhaben.

Menurut beberapa laporan, Mahatma Gandhi meninggal di tempat. Namun saksi mata lain menyebutkan Gandhi dibawa kembali ke Rumah Birla. Dia disebut meninggal sekitar 30 menit kemudian ketika salah satu anggota keluarga Gandhi membacakan ayat-ayat dari kitab suci Hindu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Mengenal Mahatma Gandhi dan jejaknya Berjuang untuk Masyarakat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

18 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

1 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

1 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

1 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

1 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

1 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

1 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

2 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya