Profil Jacinda Ardern, PM Selandia Baru yang Mundur Demi Keluarga
Reporter
Uji Sukma Medianti
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 19 Januari 2023 16:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan mundur dari jabatannya pada Kamis, 19 Januari 2023. Pengunduran dirinya berlaku mulai bulan depan. Jacinda Ardern menjadi PM Selandia Baru sejak 2017 lalu. Seperti apa profilnya?
Baca: PM Selandia Baru Mundur dari Jabatan, Ardern: Ingin Menikah
Melansir laman labour.org.nz, Jacinda lahir pada 26 Juli 1980 di Hamilton dan besar di wilayah rural Waikato, Selandia Baru. Perempuan yang memiliki nama lengkap Jacinda Kate Laurell Ardern ini pernah besar di kota kecil bernama Murupara selama satu tahun.
Jacinda pernah bersekolah di Morrinsville College dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Waikato. Ia mengambil Sarjana Ilmu Komunikasi pada Relasi Internasional dan Komunikasi Profesional. Serta, ia lulus pada tahun 2001.
Ardern merupakan perdana menteri termuda di Selandia Baru sejak tahun 1856 kala itu dipegang oleh Edward Stafford. Perjalanan ia di dunia politik cukup panjang. Jacinda telah mengikuti Partai Buruh Selandia Baru sejak usia 18 tahun tepatnya pada 1999.
Setelah lulus, ia bekerja di berbagai sektor dalam pemerintahan dan bisnis. Melansir laman kids.britannica.com, ia bekerja menjadi staf Perdana Menteri Helen Clark. Kemudian, pergi ke Inggris dan bekerja pada kantor kabinet Tony Blair, Perdana Menteri Inggris, tahun 2005.
Selama menjadi bagian di kabinet Tony Blair, ia bertanggung jawab pada peningkatan interaksi pemerintah dengan bisnis kecil melalui otoritas lokal.
Dua tahun kemudian, ia terpilih menjadi Presiden International Union of Socialist Youth, sehingga mengharuskannya bepergian ke luar negeri seperti India, Lebanon, dan China. Pada 2008, ia kembali ke Selandia Baru dan menjadi anggota parlemen. Pada jajaran parlemen, ia merupakan anggota termuda. Selama menjadi anggota parlemen, Jacinda mendukung kuat advokasi anak, perempuan, dan hak masyarakat.
Pada 1 Agustus 2017, Jacinda Ardern terpilih menjadi pemimpin Partai Buruh. Kala itu, ia berusia 37 tahun dan menjadi pemimpin termuda di Partai Buruh. Lalu, pada September 2017, ia menjadi Perdana Menteri Selandia Baru. Serta, pada 10 Oktober 2020, ia terpilih menjadi Perdana Menteri Selandia Baru untuk kedua kalinya.
Sikap Jacinda Ardern Menuai Pujian Dunia <!--more-->
Sikap Jacinda Ardern Menuai Pujian Dunia
Saat baru dua tahun menjabat sebagai Perdana Menteri, kepiawaiannya harus diuji lantaran terjadi aksi teror yaitu penyerangan terhadap di sebuah masjid.
Jacinda Ardern, mengecam keras serangan teror yang merenggut warga sipil tak bersalah. "Ini menjadi hari paling hitam dalam sejarah,” kata Ardern dalam jumpa pers pada Sabtu, 16 Maret 2019.
Pelaku penyerangan, bernama Brenton Harrison Tarrant, 28 tahun, asal Kota Gafton, New South Wales, Australia berasal dari kelas pekerja, Tarrant mengaku anak dari keluarga berekonomi dan pendidikan rendah. Dia menggunakan simbol kelompok supremasi kulit putih di akun jejaring sosialnya.
Korban penyerangan itu adalah warga Selandia Baru yang sedang melaksanakan salat Jumat di masjid Al Noor dan masjid Linwood di Kota Christchurch, yang terletak di pantai timur negara itu.
Sebanyak 50 orang tewas termasuk seorang warga negara Indonesia bernama Lilik Abdul Hamid, yang merupakan insinyur kapal terbang, dan telah bekerja selama 18 tahun di sana. Korban tewas baik lelaki dan perempuan termasuk anak-anak.
Kala itu, sikap Jacinda Ardern dalam merespons teror menuai pujian dari dunia bahkan Pemimpin Spiritual Tibet, Dalai Lama.
Responsif menghadapi virus corona
Jacinda Ardern menjadi salah satu pemimpin dunia yang responsif dalam menatasi virus corona pada saat pertama kali merebak. Akibat virus Corona, pemerintah Selandia Baru memutuskan untuk membatalkan upacara berkabung tragedi penembakan di masjid Christchurch.
Sebab, acara yang dijadwalkan berlangsung itu diprediksi akan dihadiri banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah setempat khawatir hal itu malah akan mempercepat penyebaran virus Corona di Selandia Baru.
"Ini adalah keputusan yang pragmatis. Kami sangat sedih harus membatalkan acara ini. Tapi, dalam suasana berduka ini, jangan sampai kita malah menciptakan resiko baru," ujar Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 14 Maret 2020.
Menjalin hubungan dengan presenter televisi
Jacinda Ardern, mengumumkan pertunangannya dengan Clarke Gayford, kekasih yang sudah lama dipacari. Juru bicara Ardern, Andrew Campbell pada Jumat, 3 Mei 2019, mengatakan pertunangan itu terjadi saat libur Paskah.
Gayford, 41 tahun, adalah seorang pembawa acara tentang memancing di sebuah televisi. Bersama Ardern, keduanya telah memiliki seorang putri Neve Te Aroha, 10 bulan.
Gayford dan Ardern bertemu enam tahun lalu ketika Gayford komplain ke seorang anggota parlemen mengenai perubahan proposal Partai Nasional demi mengamankan legislasi. Namun yang terjadi, di parlemen itu Gayford berjumpa dengan Ardern, seorang politikus yang sedang naik daun dari Partai Buruh. Keduanya lalu lanjut minum kopi hingga memutuskan hidup bersama.
Di Selandia Baru, Gayford memandu acara televisi bertajuk ‘Ikan Hari Ini’. Acara ini mengharuskan Gayford berkeliling wilayah Pasifik, memancing dan menemukan resep memasak untuk ikan tangkapannya. Acara televisi ini telah dijual ke 20 negara dan memenangkan sebuah penghargaan di Festival Film Internasional Houston pada 2016.
Kerja sambil momong anak
Jacinda Ardern melahirkan seorang anak perempuan tahun 2018 pada usia 38 tahun. Dia menjadi perdana menteri pertama dalam sejarah Selandia Baru yang mengambil cuti hamil. Pasca cuti, Ardern tak sungkan membawa putrinya saat berdebat di ruang parlemen, juga berenang dengan anak-anak anggota parlemen lainnya.
Saat meninggalkan kediamannya di Auckland untuk kembali ke ibu kota Wellington, pasangan Ardern yaitu Clarke Gayford akan sepenuhnya mengasuh anak mereka. Sementara itu Jacinda Ardern kembali bekerja di parlemen.
Jacinda Ardern mengatakan dalam wawancara media bahwa putrinya yang bernama Neve Te Aroha, juga akan ikut bepergian dengannya untuk saat ini karena dia menyusui. Putri pertamanya itu juga akan menemaninya saat berkunjung ke New York untuk menghadiri rapat Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
<!--more-->
Ingin fokus urus keluarga
Adapun, Jacinda Ardern berharap dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya setelah resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Saat memberikan pidato pengunduran dirinya, Ardern menyebut tidak punya rencana kuat selain bersama pasangannya Clarke Gayford dan putrinya Neve.
"Bisa dibilang mereka adalah orang-orang yang paling banyak berkorban dari kita semua. Jadi untuk Neve, Mama sangat menantikan untuk berada di sana saat kamu mulai sekolah tahun ini. Dan untuk Clarke, mari kita menikah," kata Ardern sambil menyeringai di sela acara kaukus Partai Buruh di Wellington, Kamis, 19 Januari 2023.
"Satu-satunya sudut menarik yang akan Anda temukan adalah bahwa setelah enam tahun menjalani beberapa tantangan besar, saya manusia. Politisi adalah manusia. Kami memberikan semua yang kami bisa, selama kami bisa, dan inilah saatnya. Dan bagi saya, inilah saatnya," kata Ardern.
Jacinda Ardern menegaskan bahwa dia mundur sebagai PM Selandia Baru bukan karena pekerjaannya sulit. Akan tetapi karena dia yakin orang lain bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik.
Simak: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Umumkan Mundur dari Jabatan
REUTERS | BERBAGAI SUMBER
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini