Lebanon Kurcurkan Dana Rp 1,7 Triliun untuk Perbaiki Listrik

Reporter

Tempo.co

Kamis, 19 Januari 2023 11:30 WIB

Pekerja memanem saffron di sebuah ladang di desa Hizzine, Lebanon, 10 November 2022. Setelah memanen saffron, pekerja akan menghitung bunga yang dikumpulkan dalam keranjang, kemudian memisahkan dan mengeringkan bagian putik saffron yang berwarna merah. REUTERS/Issam Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Lebanon pada Rabu, 18 Januari 2023, menyetujui pengucuran kredit total senilai USD 116 juta (Rp 1,7 triliun) untuk memperbaiki jaringan listrik negara.

“Uang muka sebesar USD 62 juta (Rp 936 miliar) untuk mendukung sektor kelistrikan, sudah disetujui,” kata Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, berbicara dalam konferensi pers di Ibu Kota Beirut.

Baca juga:Diduga Membunuh Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Pendukung Hizbullah Ditahan

Advertising
Advertising

Seorang pekerja memilah bunga saffron di desa Hizzine, Lebanon, 10 November 2022. REUTERS/Issam Abdallah

Menurutnya, ada tambahan sekitar USD 54 juta (Rp 815 miliar), yang sudah dialokasi untuk pekerjaan perbaikan. Lebanon memiliki dua pembangkit listrik utama yang kadang-kadang rusak dan membutuhkan perbaikan berat.

Sebelumnya pada Senin, 16 Januari 2023, Menteri Energi Lebanon, Walid Fayad, mengumumkan sebuah inisiatif untuk menyelesaikan kekurangan pasokan listrik yang kronis di Lebanon. Dengan dana yang dibutuhkan USD 600 juta (Rp 9 triliun) selama lima bulan agar bisa meningkatkan suplai listrik ke masyarakat sampai lebih dari 10 jam per hari.

Sejak 2019, Lebanon telah dilanda krisis ekonomi yang melumpuhkan, yang menurut Bank Dunia salah satu yang terburuk yang dialami dunia di zaman modern.

Krisis Lebanon menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas sejak perang saudara 1975-1990, dan mencapai titik kritis bulan lalu ketika kekurangan bahan bakar membuat sebagian besar negara terhenti, memicu banyak insiden keamanan dan menambah kekhawatiran Barat.

Untuk mengamankan bantuan asing, pemerintah harus berhasil memberlakukan reformasi untuk mengatasi akar penyebab krisis, termasuk korupsi negara, yang gagal dilakukan pemerintahan sebelumnya.

Sumber: middleeastmonitor.com

Baca juga:Diduga Membunuh Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Pendukung Hizbullah Ditahan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

45 menit lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

13 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

21 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

5 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

6 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

14 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

14 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya