Inggris Tolak UU Reformasi Gender Skotlandia

Selasa, 17 Januari 2023 12:00 WIB

Suasana pengunjung di pertokoan yang menjual cindera mata Skotlandia di Edinburgh, November 2016. Menemukan toilet gratis di Inggris merupakan hal yang sulit. Jika ingin menggunakan toilet di sebuah toko, pengunjung harus membeli barang di toko tersebut. TEMPO/Wayan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Inggris akan memblokir undang-undang yang disahkan oleh parlemen Skotlandia, yang memudahkan orang untuk mengubah jenis kelamin legal mereka. Ini menandai kali pertama kekuasaan Inggris meminta untuk memveto hukum Skotlandia.

Baca juga: Jangan Salah, Begini Perbedaan Inggris dan Inggris Raya serta Britania Raya

Menteri Inggris untuk Skotlandia Alister Jack dari Partai Konservatif menyatakan, Inggris menggunakan Pasal 35 dari Undang-Undang Skotlandia 1998.

Aturan itu memungkinkan pemerintah Inggris untuk melarang sebuah rancangan undang-undang menjadi undang-undang, jika London menganggapnya berdampak buruk pada upaya pemerintah nasional mempertahankan yurisdiksi tertinggi.

"Saya tidak mengambil keputusan ini dengan enteng. Itu akan berdampak signifikan pada masalah kesetaraan di seluruh Inggris. Oleh karena itu, saya telah menyimpulkan bahwa ini adalah tindakan yang perlu dan benar," kata Jack dalam sebuah pernyataan di London pada Senin, 16 Januari 2023.

Advertising
Advertising

Langkah tersebut memicu argumen baru dengan pemerintah Skotlandia yang didevolusi. Sebelumya, upaya Edinburgh untuk mengadakan referendum kemerdekaan baru juga dijegal.

RUU soal gender yang disahkan pada Desember lalu, menjadikan Skotlandia sebagai negara pertama di Britania Raya yang mendukung proses identifikasi diri untuk mengubah jenis kelamin, termasuk menghilangkan kebutuhan akan diagnosis medis disforia gender.

Kaidah hukum itu juga menurunkan usia minimum menjadi 16 dari 18 tahun.

Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon mengatakan dia akan membela undang-undang tersebut. Dia berjanji akan membela parlemen Skotlandia.

"Ini adalah serangan frontal penuh terhadap Parlemen Skotlandia kami yang terpilih secara demokratis dan kemampuannya untuk membuat keputusan sendiri mengenai masalah-masalah yang dilimpahkan," kata Sturgeon, yang memimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP), dalam pernyataan yang disampaikan di Twitter.

"Jika veto Westminster ini berhasil, itu akan menjadi yang pertama dari banyak veto," ujarnya.

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

16 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

2 hari lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

5 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

6 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya