Krisis Ekonomi di Pakistan, Mal dan Restoran Harus Tutup Lebih Awal

Reporter

Tempo.co

Kamis, 5 Januari 2023 17:37 WIB

Restoran piza di Pakistan ini menyediakan pelayan berupa robot yang dihiasi layaknya wanita. Foto : channel news asia

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Pakistan pada Rabu memerintahkan pusat perbelanjaan dan pasar tutup lebih cepat pada pukul 20:30. Seperti dilansir Arab News, langkah ini sebagai bagian dari rencana konservasi energi baru yang bertujuan meredakan krisis ekonomi Pakistan. Langkah itu dilakukan di tengah pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Baca juga: Banjir, Kementerian Luar Negeri Pakistan Minta Bantuan

Pada Selasa, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Mohammad Asif dan Menteri Kekuasaan Ghultam Dastghir mengatakan pemerintah memutuskan untuk menutup perusahaan lebih awal sebagai bagian dari rencana konservasi energi baru yang disetujui oleh Kabinet. Pihak berwenang juga memerintahkan ruang pernikahan dan restoran tutup pada pukul 22.

Pemerintah mengharapkan langkah-langkah ini untuk menghemat energi dan mengurangi biaya impor minyak, di mana Pakistan menghabiskan US$3 miliar per tahun. Di Pakistan, sebagian besar listrik dihasilkan dengan menggunakan minyak impor.

Sejauh ini, ada reaksi beragam dari perwakilan pusat perbelanjaan, restoran, dan pemilik toko yang menginginkan pemerintah membatalkan keputusan tersebut. Banyak orang Pakistan berbelanja di mal dan makan di restoran hingga tengah malam.

Advertising
Advertising

Para pemimpin bisnis mengatakan langkah-langkah baru itu akan berdampak negatif pada perusahaan mereka, yang menderita selama pandemi di bawah penguncian yang diberlakukan pemerintah untuk menahan penyebaran virus corona. Sejak 2021, virus corona telah menyebabkan 36.000 kematian dari 1,5 juta kasus di Pakistan.

Pakistan saat ini sedang dalam pembicaraan dengan IMF untuk melunakkan beberapa persyaratan bailout US$6 miliar, yang menurut pemerintah akan menyebabkan peningkatan inflasi lebih lanjut.

IMF merilis tahap penting terakhir sebesar US$1,1 miliar untuk Pakistan yang kekurangan uang pada Agustus. Sejak itu, terjadi kebuntuan dalam pembicaraan antara kedua pihak.

Pakistan mengatakan banjir dahsyat musim panas lalu menyebabkan kerusakan ekonomi negara hingga US$40 miliar, sehingga menyulitkan pemerintah untuk memenuhi beberapa ketentuan IMF, termasuk kenaikan harga gas dan listrik serta pajak baru.

Baca juga: IMF Kucurkan Rp17,3 T untuk Pakistan Tangani Bencana Iklim

ARAB NEWS

Berita terkait

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

14 jam lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

9 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

10 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

11 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

16 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya